Ganjar Pranowo Sidak ke Sungai Bengawan Solo yang Bau Busuk, Ternyata Ditemukan Bangkai Babi

6 Agustus 2020, 17:58 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.* /Instagram/@ganjar_pranowo

 BAGIKANBERITA- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melakukan sidak ke sungai Bengawan Solo Kabupaten Karang Anyar Jawa Tengah, Kamis 6 Agustus 2020.

Hal tersebut dilakukan , Karena Ganjar menerima laporan masih banyak pelaku usaha di Banjaran sungai Bengawan Solo yang membuang limbah ke sungai tersebut.

Pada saat sidak, Ganjar harus berjalan kaki menyusuri sawah-sawah dan kebun petani untuk melihat secara langsung kondisi sungai Bengawan Solo dan sungai Sroyo, yang merupakan anak sungai Bengawan Solo.

Baca Juga: Warga Kota Bandung yang Tidak Pakai Masker Siap-siap Sapu Jalan

Saat tiba dilokasi , Gubernur melihat langsung bangkai babi yang mengambang di sungai dengan warna hitam.

Selain itu bau busuk yang menyengat juga sangat menggangu.

Beliau juga bahkan menemukan langsung bukti adanya pipa siluman perusahaan yang langsung membuang limbah.

Baca Juga: Gleek, Nikmat di Tenggorokan Ice Coffee Milk Cheese Ini Wajib di Coba

Beberapa perusahaan besar maupun ternak babi yang ada di bantaran sungai langsung didatangi Ganjar.

Ganjar meminta perusahaan maupun peternak babi, untuk menghentikan pembuangan limbah secara langsung ke sungai dan segera memperbaiki pengelolaan limbahnya.

Memang permasalahan terjadi pada peternak babi. Menurut Ganjar, banyak peternak yang tidak memiliki IPAL sehingga membuang kotoran hingga bangkai babi ke sungai.

Baca Juga: Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 Akan Dilaksanakan Pertengahan Agustus 2020

"Tadi saya lihat Genjik nya (bangkai anak babi, red) mengambang di sungai. Itu jangan, maka peternak ini perlu pembinaan agar bisnisnya tetap jalan, tapi pencemarannya tidak dilakukan,"ujarnya seperti di kutip Pikiran Rakyat.com.

Sementara itu, salah satu peternak babi, Haryanto mengakui kesalahannya kepada Ganjar. Ia mengatakan masih membuang limbah ternaknya langsung ke sungai.

"Mohon maaf pak, saya mengaku salah. Soalnya saya belum punya IPAL," terangnya.

Baca Juga: Asiik, Naik Kereta Api Bulan Agustus Ini Dapat Diskon 75 Persen, Syaratnya Cuma Ini

Soal pipa siluman, ketika ditegur manajemen perusahaan yang menggunakan pipa siluman mengelak tidak memiliki pipa siluman untuk membuang limbang langsung ke sungai.

"Mereka mengelak memakai pipa siluman, tapi saya dilapangan lihat langsung juga ada pipa yang belum diperbaiki. Saya minta ke perusahaan jangan pakai pipa siluman. Mereka berjanji akan memperbaiki besok, dan saya minta laporannya setiap hari," kata Ganjar.

Sidak itu lanjut Ganjar dilakukan untuk menagih komitmen para perusahaan besar maupun peternak babi yang ada di bantaran sungai Bengawan Solo untuk tidak membuang limbah ke sungai.

Baca Juga: Usung Pengalaman Berkendara Penuh Gaya, Hankook Tire Luncurkan Seri“Laufenn”

Komitmen itu ditandatangani secara bersama pada Desember 2019 lalu dan batas waktunya sampai Desember akhir tahun ini.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran Rakyat.com dengan judul Hitam Pekat, Bau Busuk, hingga Bangkai Babi di Sungai Bengawan Solo, Ganjar Pranowo: Terkendala IPAL

"Sebelum sampai Desember, ini sudah saya tagih dan lihat progresnya. Tadi ketemu sama perusahaan alkohol, dia berjanji akan menghentikan produksi sebentar untuk perbaikan pengelolaan IPAL dan kita hormati," terangnya.

Ganjar menegaskan, pihaknya belum akan melakukan penegakan hukum pada perusahaan-perusahaan yang melakukan pelanggaran itu.

Baca Juga: Lembut Bikin Nagih, Korean Garlic Cheese Cream Berbahan Dasar Donut

Namun, ia mengingatkan agar segera memperbaiki dan mematuhi komitmen untuk perbaikan IPAL yang sudah ditandatangani bersama.

"Tapi kalau seandainya tidak memperbaiki, ya mohon maaf, terpaksa nanti kita ambil tindakan hukum pada mereka," tegasnya.

Sementara itu, salah satu petinggi perusahaan yang masih membuang limbah ke sungai, Edy mengatakan, pihaknya akan segera memperbaiki proses pembuangan limbah di perusahaan.

Baca Juga: Pria Mabuk Tabrak Mobil Polisi dan Ambulans Pulang dari Makamkan Jenazah Covid 19

"Besok akan langsung kami perbaiki pak, laporannya nanti akan kami serahkan," katanya kepada Ganjar.

Namuan Ganjar memberikan apresiasi kepada perusahaan yang sudah memiliki IPAL, yakni perusahaan tekstil besar yang sudah memenuhi komitmen untuk pengelolaan IPAL.

Perusahaan tekstil tersebut sudah membeli alat dan memasangnya, sehingga limbah yang dibuang sudah memenuhi standar batas baku mutu air.

Baca Juga: Upah Buruh di Bawah Rp 5 Juta per Bulan, Siap - Siap Dapat Bantuan Uang Tunai


"Yang komitmen-komitmen ini kami acungi jempol, dan akan kami jadikan contoh. Ini lho ada perusahaan yang komitmen soal limbah dan bisa berhasil, maka semoga yang lain terinspirasi,"tandasnya.***( Eviyanti/Pikiran Rakyat.com)

Editor: Hendra Karunia

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler