Pemanfaatan Teknologi Pertanian dalam Upaya Mewujudkan Ketahanan Pangan di Desa Cilembu

2 Desember 2023, 07:15 WIB
Kelompok Tani Pangkalan Desa Cilembu Kabupaten Sumedang kembali mengikuti pelatihan ke 5 dengan tema Pemanfaatan Teknologi Pertanian dalam Upaya Mewujudkan Ketahanan Pangan pada hari Rabu 29 November 2023 /

BAGIKAN BERITA- Kelompok Tani Pangkalan Desa Cilembu Kabupaten Sumedang kembali mengikuti pelatihan ke 5 dengan tema Pemanfaatan Teknologi Pertanian dalam Upaya Mewujudkan Ketahanan Pangan  pada hari Rabu 29 November 2023.

 

Pelatihan ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kerjasama PT Pos Indonesia dan Unpad kepada kelompok Tani Pangkalan  Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang. 

 

Dalam workshop ke 5 ini  para pembicara yang memberikan pelatihan kepada kelompok tani Pangkalan desa Cilembu kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang tersebut adalah dosen peternakan Unpad Dr M Fatah Wiyatna dan dari Agri Quran M Farras Muhadzdzib. 

Baca Juga: Inilah Persyaratan Daftar KUR BRI Bulan Desember 2023, Dapatkan Pinjaman hingga Rp50 Juta

Fatah Wiyatna dalam pelatihan tersebut memberikan materi bagaimana mengelola aquponik dan hidroponik yang sudah tersedia di lahan milik kelompok Tani Pangkalan desa Cilembu Kabupaten Sumedang. 

 

Menurut Fatah, para petani Pangkalan  Desa Cilembu Sumedang kini sudah bisa praktekan konsep integrated farming. 

 

"Sekarang sudah ada kehidupan, para anggota sudah bisa membuat jadwal untuk  kasih makanan ke Aquaponik, selain itu nanti bisa dipraktekkan bagaimana memelihara Hidroponik, "ujarnya.

Baca Juga: PT Pos Indonesia Kolaborasi dengan Unpad Berikan Program Desa Mandiri dan Ketahanan Pangan di Desa Cilembu

Lebih lanjut Fatah menjelaskan Aquaponik yang harus diperhatikan adalah kandungan airnya, tidak boleh kurang tds meternya harus dikontrol apabila ppm nya kurang harus ditingkatkan ppmnya. 

 

"Air kolam lele tersebut dibisa dipakai untuk menyiram tanaman sebagai pupuk. Jadi konsep integrated farming itu pupuknya  bisa dari air kolam lele yang sudah bernutrisi untuk menyiram tanaman. 

 

Fatah juga menambahkan, kalau para petani serius mengelola aquaponik dan hidroponik ini sangat menghasilkan. 

 

"Jadi bisa mengoptimalkan sambil istirahat setelah macul bisa mengelola aquaponik, " katanya. 

 

Narasumber selanjutnya yang memberikan pelatihan tersebut  adalah M Farras Muhadzdzib dari Agri Quran. 

 

Menurut Farras, banyak sekarang anak muda yang tidak mau jadi petani, mereka lebih senang bekerja di kota. 

 

"Petani sekarang rata-rata usianya 40 tahun keatas dan nantinya 10 tahun kedepan kalau anak-anak muda tidak mau jadi petani, siapa yang akan menggarap sawah dan kebun. Jadi kita dari Agri Quran mengajak ke Masyarakat  khususnya anak muda untuk jadi petani, " katanya. 

 

Lebih lanjut Farras menjelaskan, kalau bertani itu  punya nilai yang luar biasa di Islam. 

Baca Juga: Kick Off Pemberdayaan Desa Mandiri dan Ketahanan Pangan Kerjasama PT Pos Indonesia dan Unpad Resmi Dimulai

"Ternyata bahasa arabnya Petani adalah Fallah yang artinya orang yang sukses, dan harus belajar dari petani.  Biasanya orang yang sukses itu ciri-cirinya misalnya punya rumah, mobil dan ada cita-citanya. Sebelum punya mobil kan ada cita-citanya, nah sebelum punya mobil dicita-citakan terlebih dahulu, "katanya.

 

Begitu juga dengan petani, indikator kesuksesan petani adalah biasanya hasil panennya sukses dan berhasil. 

 

Sebelum panen itu harus dicangkul dahulu, menyiapkan tanah, dan menanam terlebih dahulu. 

 

Harus bekerja keras tidak bisa instan. sebelum menanam harus dipupuk dan disiram dahulu dan harus setiap hari. 

 

"Begitu juga dengan orang-orang yang ingin sukses harus istiqomah dan tidak bisa terburu-buru menginginkan hasil. pertama-pertama kita harus belajar sukses dari Petani dan yang kedua sukses mah petani benar-benar sukses. Kalau misalnya kita nanam dan  panen pasti berhasil, dan jika tidak panen kira-kira sukses atau tidak, dalam kacamata dunia mungkin tidak tapi menurut agama tetap bernilai sedekah, "katanya.

 

Lebih lanjut Farras menjelaskan, di Agri Quran saat ini  sedang kampanyekan jadi petani dan bagaimana jadi petani dengan petunjuk al Quran. 

 

Sehingga keadilan bisa merata, uang tidak tertimbun hanya di orang kaya saja. 

 

Termasuk bagaimana bertani juga memakmurkan lingkungan bukan justru merusak contohnya makanan yang menyebabkan penyakit karena menggunakan pupuk kimia yang berlebihan. 

 

"Makanya tim Unpad dan PT Pos Indonesia menghadirkan pertanian yang terintegrasi dan organik jadi insyaallah ini sehat. Di pertanian ada istilah Hulu dan Hilir dan dua-duanya cukup penting. Perlu kolaborasi pata petani yang dihulu  dan tim Unpad dan PT Pos Indonesia yang dihilir, "ujarnya.

 

Selain itu menurut Farras, para petani sekarang bisa jualan pupuk melalui sosmed dan juga saat ada kegiatan seperti wisata edukasi bisa bikin video dengan memanfaatkan sosial media seperti tik tok, youtube dan instagram. 

 

"Bisa memanfaatkan integrated farming yang sudah diinisiasi oleh PT Pos Indonesia dan Unpad. 

 

Farras juga mengatakan saat ini Keresahan di industri peternakan biaya paling besar adalah pakan yang  bisa sampai 70 persen. 

 

Padahal pakan peternakan bisa dari limbah pertanian, tapi hari seolah disekat-sekat. 

 

Sama seperti di sektor pertanian, biaya yang paling besar adalah pupuk dan obat-obatan. 

 

Padahal pupuk bisa diambil dari limbah peternakan. 

 

"Ternyata bisa di integrasikan bahkan dari kotorannya, limbahnya yang banyak yang dibuang tetapi saat dimanfaatkan akan bisa bermanfaat, " katanya. 

 

Sementara itu Ade Yayan dari Dinas Pertanian Kabupaten Sumedang menuturkan, setelah beberapa kali pertemuan kegiatan dengan PT Pos Indonesia dan Unpad di kelompok tani Pangkalan ada sekolah lapangan tentang ubi Cilembu alhamdulillah dari kegiatan ini terlihat aktivitas kelompoknya dan terlihat kekompakannya. 

 

"Mudah-mudahan kegiatan ini dapat bermanfaat dan memberikan perubahan khususnya kepada kelompok tani dan anggotanya. Dan bisa menjadi duplikasi dari Biometagreen dari hulu ke hilir ada disini mulai dari rumah makan, ada tempat edukasi, tempat pelatihannya dan menjadi tempat Pusat Pelatihan Petani Swadaya, "

 

Sedangkan Kepala UPTD Pertanian dan Ketahanan Pangan Pamulihan Ika Harka Yuda  dalam sambutannya menjelaskan alhamdulillah sumur artesis dan aquaponik sudah berhasil, 

 

"Saya mengucapkan terimakasih kepada PT Pos Indonesia dan Unpad yang telah membina kelompok tani Pangkalan, " katanya. 

 

Memang harus ada inovasi dan kolaborasi, alhamdulillah untuk inovasi dari Unpad terimakasih telah berinovasi dengan pembuatan Aquaponik, dan sumur dalam buat nambah IP yang biasanya nanam sekali jadi bisa nanam 2 kali. 

 

"Terus juga kolaborasi secara bersama-sama antara akademisi, pemerintah dan masyarakat dan ilmu yang sudah diberikan dari Unpad harus dikembangkan dan tim pendamping secara bertahap di pertemuan berikutnya kita kembangkan ilmunya yang sudah diberikan dari Unpad, "katanya.

 

Pelatihan ini merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) kerjasama PT Pos Indonesia dan Unpad kepada kelompok Tani Pangkalan  Desa Cilembu Kecamatan Pamulihan Kabupaten Sumedang. 

 

Pada program pemberdayaan ini, anggota kelompok tani   diberikan edukasi dan pelatihan peternakan, pengolahan limbah organik menjadi pupuk padat atau cairan dan biogas, budi daya hidroponik, pembuatan sumur artesis untuk pengairan air bersih dan sebagainya. ***

 

Editor: Hendra Karunia

Tags

Terkini

Terpopuler