Petinggi KAMI ditangkap Polisi, Jimly Asshiddiqie: Ditahan Saja Tidak Pantas Apalagi Diborgol

16 Oktober 2020, 18:51 WIB
Ketua Ikatan Cendikiawan Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie*/instagram/jimlyas /

BAGIKAN BERITA - Tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Jumhur dan Syahganda ditangkap polisi karena dianggap menyebarkan informasi provokatif di media sosial pada Kamis, 15 Oktober 2020.

Penangkapan Jumhur Hidayat dan Syahganda Nainggolan tersebut terkait juga dengan berita hoax UU Cipta Kerja yang beberapa hari sempat ditolak kaum buruh dengan aksi demonstrasi.

Bahkan Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Prof Jimly Asshiddiqie mengungkapkan kekesalannya menyaksikan perlakuan aparat kepolisian kepada Jumhur Hidayat dan Syahganda Nainggolan.

Baca Juga: Gullit dari Medan akan Diberikan Jas Oleh Raffi Ahmad dan Melly Goeslaw di Top 40 Pop Academy

Jumhur dan Syahganda serta sejumlah aktivis KAMI ditampilkan dalam acara konferensi pers di Bareskrim Polri, Kamis 15 Oktober 2020.

Para aktivis KAMI tampak mengenakan baju tahanan berwarna oranye dengan tangan diborgol. Mereka diperlakukan seperti penjahat kriminal lainnya.

“Ditahan saja tidak pantas apalagi diborgol untuk kepentingan disiarluaskan,” tegas Jimly Asshiddiqie melalui akun Twitter pribadinya, @JimlyAs, Jumat 16 Oktober 2020.

Baca Juga: Hasil FP1 MotoGP Aragon, Jumat 16 Oktober 2020

Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu menyebut aparat kepolisian merupakan pengayom masyarakat. Seharusnya aparat lebih bijaksana dalam menegakkan keadilan.

“Sebagai pengayom warga, polisi harusnya lebih bijaksana dalam menegakkan keadilan dan kebenaran. Carilah orang jahat, bukan orang salah atau yang sekedar 'salah'," ujar Jimly yang juga anggota DPD RI itu.

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Galamedianews.com dengan judul Geram, Jimly Asshiddiqie Semprot Polisi soal Petinggi KAMI: Cari Orang Jahat, Bukan Orang Salah

Anggota DPR RI, Fadli Zon menganggap Syahganda Nainggolan dan Jumhur Hidayat merupakan tahanan politik.

Baca Juga: Alhamdulillah Kasus Sembuh Covid-19 di Indonesia Hari Ini Jumat, 16 Oktober 2020 Bertambah Banyak

Rezim ini dianggap lebih kejam dari Belanda dalam memperlakukan tahanan politik. Sebab, para tahanan politik diperlakukan seperti penjahat kriminal.

“Dulu kolonialis Belanda jauh lebih sopan dan manusiawi memperlakukan tahanan politik,” kata Fadli Zon.

Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra itu menyebut satu persatu tahanan politik yang pernah dipenjara pada masa penjajahan Belanda di tanah air.

Baca Juga: Omnibus Law Meringkas Undang-Undang, Sofyan Djalil: meluruskan, membereskan, menyinkronkan 79 UU

“Lihat Bung Karno di Ende, Bengkulu n Bangka. Bung Hatta n Syahrir memang lebih berat di Digul. Di Bandanaitra lebih longgar. Merka masih diperlakukan manusiawi bahkan diberi gaji bulanan,” tandas Fadli Zon.***(Dicky Aditya/Galamedinews.com)

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Galamedia News

Tags

Terkini

Terpopuler