Ali Mochtar Ngabalin Girang saat Gus Nur Diciduk Polisi karena Hina NU

24 Oktober 2020, 13:08 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin (kiri) dan Gus Nur (kanan) /Kolase Bagikanberita.com

BAGIKAN BERITA - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar sumringah saat mengetahui Sugi Nur Raharja alias Gus Nur ditangkap Bareskrim Polri di Malang, Sabtu 24 Oktober 2020 pukul 00.00 WIB. 

Ngabalin langsung membagikan berita tentang penangkapan Gus Nur di akun Twitter pribadinya @ngabalin Sabtu 24 Oktober 2020 pagi. 

Dalam postingannya, ngabalin berucap syukur dan menyanjung kinerja Polri yang cepat tanggap menangkap Gus Nur usai adanya laporan dari Nahdhatul Ulama atas Konten Youtube pada Senin 19 Oktober 2020. 

Baca Juga: Gus Nur Ditangkap Polisi, Ngabalin: PATEN, Alhamdulillah Wasyukrillah

Baca Juga: Video Klipnya Jiplak IU, Via Vallen : Jujur Malu Banget, Aku Minta Takedown Videonya

"PATEN, Alhamdulillah Wasyukrillah Walaa haulaa walaa quuwata illa billah. Mari bareng-bareng kita tengok macam manaa muka makhluk ini. BRAVO POLRI institusi NEGARA paten abis sekali lagi selamat BARESKRIM Bareskrim Tangkap Gus Nur di Malang!," ucap Ngabalin. 

Direktur Tindak Pidana (Dir Tipid) Siber Bareskrim Polri Brigjen Slamet Uliandi menambahkan Gus Nur ditangkap di sebuah rumah yang beralamat di Pakis, Malang, Jawa Timur. Gus Nur ditangkap dini hari tadi.

"Waktu penangkapan Sabtu, 24 Oktober 2020, pukul 00.00 WIB," kata Slamet.

"Tindak pidana menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan, menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan berdasarkan atas SARA dan penghinaan," tutur Slamet.

Baca Juga: Gus Nur Ditangkap Polisi Tengah Malam, Dijerat Pasal Ujaran Kebencian

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara bersama Refly Harun, Gus Nur membuat pernyataan kontroversial yang terbilang sangat sembrono. 

Dirinya mengibaratkan bahwa NU merupakan sebuah bus yang sopir, kernet hingga penumpangnya tidak beres.

Ia mengungkapkan bahwa sopir dari bus NU ini mabuk, kondekturnya teler dan kernetnya juga begitu pula.

Sedangkan penumpangnya diibaratkan Gus Nur kurang ajar semua dimana isinya perokok, suka bernyanyi dan buka aurat serta suka dangdutan. Menurutnya, kesucian NU telah hilang.

"Setelah rezim ini lahir, tiba-tiba 180 derajat berubah. Saya ibarat NU sekarang seperti bus umum sopirnya mabuk, kondekturnya teler, kernetnya juga begitu, dan penumpangnya kurang ajar semua. Perokok juga, nyanyi juga, buka aurat juga, dangdutan juga. Jadi kesucian NU yang selama ini saya kenal itu enggak ada sekarang ini," kata Gus Nur dalam tayangan di Channel Youtube Refly Harun pada Senin, 19 Oktober 2020.

Tak hanya itu, Gus Nur juga membuat perumpamaan bahwa kernetnya adalah Abu Janda, dengan kondektur Gus Yaqut dan sopirnya Kyai Aqil Siraj.

Baca Juga: Kuli Bangunan dan Mandor Jadi Tersangka Kebakaran Kejaksaan Agung, Terancam 5 Tahun Penjara

Gus Nur juga menggambarkan bahwa penumpangnya adalah orang yang beraliran liberal, sekuler dan PKI.

"Bisa jadi kernetnya Abu Janda, bisa jadi kondekturnya Gus Yaqut, dan sopirnya Kiai Aqil Siraj. Mungkin begitu. Nah, penumpangnya liberal, sekuler, PKI, macam-macam," ujar Gus Nur.

Karena perbedaan situasi tersebut, akhirnya Gus Nur mengaku bahwa dirinya turun dari bus tersebut dalam artian keluar dari NU.

"Selama ini saya enggak ada setahu saya ngerokok, minum, campur. Nah pusing lah saya, turun lah," ungkapnya. ***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Berbagai Sumber ANTARA RRI

Tags

Terkini

Terpopuler