Gawat! Andi Arief Minta KPK Datangi Kota Medan Selidiki Mantu Jokowi, Usai Tangkap Edhy Prabowo

- 28 November 2020, 21:08 WIB
Politisi Partai Demokrat Ani Arief meminta KPK datangi kota Medan selidiki kasus Bobby Nasution*/
Politisi Partai Demokrat Ani Arief meminta KPK datangi kota Medan selidiki kasus Bobby Nasution*/ /Pikiran Rakyat/

BAGIKAN BERITA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo telah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, 25 November 2020.

Saat ini Edhy Prabowo telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap ekspor benih lobster yang melibatkan beberapa orang lainnya.

Salah satu Politikus Partai Demokrat Andi Arief mengusulkan KPK untuk datang ke Kota Medan, Sumatra Utara.

Baca Juga: Hattrick, 3 Wali Kota Cimahi Ditangkap KPK, Nomor 1 dan 2 Bikin Geleng-geleng Kepala

Dalam cuitannya, Andi Arief menjelaskan dirinya meminta KPK datang ke Medan untuk memantau para pejabat termasuk menteri di sana.

Andi Arief menjelaskan pasalnya banyak pejabat negara termasuk menteri yang datang mengunjungi calon Wali Kota Medan, Bobby Nasution.

Diketahui Bobby Nasution merupakan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang maju dalam Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Medan.

Baca Juga: Waduh, Ridwan Kamil Usulkan Libur Panjang Akhir Tahun Dipersingkat, Ini Alasannya

“Saya menyarankan KPK ke Kota Medan. Mengikuti gerak para pejabat negara termasuk para menteri dari Jakarta yang mengunjungi paslon mantu Presiden. Tolong pertimbangkan saran saya,” kata Andi Arief dikutip Bagikanberita.com dari Pikiranrakyat-Bekasi.com dan Twitter @AndiArief_ pada Jumat, 27 November 2020.

Pada Pilwalkot Medan 2020, Bobby Nasution berpasangan dengan Aulia Rahman yang merupakan kader Partai Gerindra.

Bobby-Aulia didukung delapan partai besar yaitu PDI Perjuangan, Golkar, NasDem, PAN, Hanura, PSI, PPP, dan Gerindra.

Baca Juga: Tegas! Gubernur Anies Baswedan Pecat Walikota Jakarta Pusat Terkait Kerumunan Massa di Markas FPI

Sementara lawannya, Akhyar Nasution dan Salman Al Farisi (AMan) diusung Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Kedua partai ini memiliki 11 kursi dari 50 kursi di DPRD Medan dengan rincian, PKS tujuh kursi dan Partai Demokrat empat kursi. Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiranrakyat-Bekasi.com dengan judul Usai Tangkap Edhy Prabowo, Andi Arief Minta KPK Datangi Medan Selidiki Mantu Jokowi, Kenapa?

Saat ini, Akhyar menjabat sebagai Plt Wali Kota Medan dan Salman Al Farizi sebelum mengundurkan diri menjabat wakil ketua DPRD Sumatra Utara.

Baca Juga: Tegas! Gubernur Anies Baswedan Pecat Walikota Jakarta Pusat Terkait Kerumunan Massa di Markas FPI

Diberitakan sebelumnya, Menteri KKP Edhy Prabowo ditangkap bersama istrinya dan sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Rabu dini hari di Bandara Soekarno Hatta.

Usai dilakukan pemeriksaan intensif kurang dari 24 jam, KPK pun menetapkan tujuh orang tersangka terkait suap perizinan tambak, usaha, atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.

Adapun tujuh tersangka itu terdiri dari enam orang penerima suap, yaitu Edhy Prabowo (EP), Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan Safri (SAF), Andreu Pribadi Misata (APM), pengurus PT ACK Siswadi (SWD), staf istri Menteri KKP Ainul Faqih (AF), dan Amiril Mukminin (AM). Sementara satu orang sebagai pemberi suap yakni Direktur PT DPP Suharjito (SJT).***(Rulfhi Alimudin/Pikiranrakyat-Bekasi.com)

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Bekasi Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x