Presiden Jokowi Sampaikan Pidato Tahunan, ini Isi Pidato dan Baju Adat yang Dikenakan Bikin Menarik Perhatian

- 16 Agustus 2021, 18:28 WIB
Video Jokowi memakai baju adat Sunda Baduy.
Video Jokowi memakai baju adat Sunda Baduy. /Instagram.com/@ridwankamil.

BAGIKAN BERITA - Pidato presiden Joko Widodo(Jokowi) pada Senin, 16 Agustus 2021 menyita perhatian sejumlah pihak.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini pun Presiden Jokowi menggunakan pakaian adat suatu daerah saat menyampaikan pidatonya.

Jokowi terlihat menggunakan pakaian adat salah satu suku di Indonesia saat melaksanakan pidato presiden. Pidato tersebut mengusung tema kebijakan fiskal tahun 2022.

Baca Juga: dr. Tirta Senang Akhirnya Presiden Jokowi Keluarkan Seruan Harga Tes PCR Tidak Boleh Lebih Rp550 Ribu

Pakaian yang digunakan oleh Jokowi pada saat pidato adalah baju adat suku Badui atau disebut Baduy. Yaitu, suku Sunda yang terletak di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten.

 Selain pakaiannya yang menyita perhatian, isi pidato tersebut juga tidak kalah menarik. Jokowi menyampaikan pidato yang berisi tentang konsolidasi fiskal tahun 2022.

 “Konsolidasi fiskal tahun 2022 akan lebih fokus untuk mendukung pelaksanaan reformasi struktural,” Ucap Presiden Joko Widodo dalam pidatonya.

 “terutama akselerasi pembangunan SDM melalui bidang kesehatan, perlindungan sosial, dan pendidikan,” lanjut presiden pada pidato tersebut.

 Pidato yang disampaikan oleh Jokowi ini bertujuan untuk memotong rantai kemiskinan yang ada di Indonesia serta meningkatkan perekonomian negara.

Baca Juga: Sepatu Greysia Polii Dibeli Presiden Jokowi di Istana Bogor, Sekaligus Dibantu Endorse: Sneaker Kesukaan Saya

 “Anggaran perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp427,5 triliun untuk membantu masyarakat miskin dan rentan memenuhi kebutuhan dasarnya,” tutur Jokowi.

 “Dalam jangka panjang diharapkan akan mampu memotong rantai kemiskinan.” Lanjut sang Presiden dalam pidato bertema kebijakan fiskal tahun 2022 tersebut.

 Sebagaimana hal tersebut, untuk mendukung reformasi program perlindungan sosial ini, diarahkan pada penyempurnaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial(DTKS).

 Lalu reformasi perlindungan sosial secara bertahap, mendukung program Jaminan Kehilangan Pekerjaan(JKP), dan peningkatan kualitas perlindungan sosial.

Baca Juga: Presiden Jokowi Terima Kontingen Indonesia: Atas Nama Seluruh Rakyat, Bangga Atas Kerja Keras Seluruh Atlet

 Konsolidasi dan reformasi ini juga harus terus dilakukan secara menyeluruh, namun tetap bertahap dan terukur. Juga harus ada penguatan pada sisi penerimaan negara.

 Perbaikan dari sisi belanja dan pengelolaan pembiayaan yang tepat, bijak, dan hati-hati juga menjadi salah satu faktor konsolidasi dan reformasi.

 Presiden juga menyampaikan tentang program peningkatan dan pengetatan mobilitas bantuan sosial akibat pandemi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Perpanjang PPKM Level 4 Hingga 9 Agustus 2021, Ini Alasannya

 “Pengetatan mobilitas yang tidak bisa dihindari ini membuat pemerintah harus memberikan lebih banyak bantuan sosial dibanding situasi normal,” ucap Jokowi.

 “Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, diskon listrik, subsidi gaji, bantuan produktif usaha mikro, BST, BLT dana desa, dan program kartu kerja juga terus ditingkatkan,” lanjutnya.

Itulah beberapa hal yang disampaikan Presiden Jokowi dalam pidato presiden tahun ini, cukup banyak program yang akan dijalankan.

 Bukan hanya pakaiannya yang menarik perhatian, isi pidato Presiden Jokowi juga penting untuk diperhatikan, karena menyangkut kebijakan negara.***

Editor: Hendra Karunia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah