Innalillahi, Gunung Semeru Kembali Meletus, Semburkan Abu Vulkanik ke Arah Barat

- 24 Maret 2024, 14:46 WIB
Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi sebanyak tiga kali pada Sabtu 23 Maret 2024.
Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur erupsi sebanyak tiga kali pada Sabtu 23 Maret 2024. / ANTARA/HO-PVMBG/

BAGIKAN BERITA – Gunung Semeru yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali meletus dengan letusan mencapai ketinggian 1,2 kilometer di atas puncak pada Sabtu 23 Maret 2024 malam pukul 23.00 WIB.

Menurut laporan tertulis yang diterima di Lumajang pada hari Minggu, petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Ghufron Alwi, menyatakan, “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Sabtu, 23 Maret 2024, pukul 23.00 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.200 meter di atas puncak atau 4.876 meter di atas permukaan laut.”

Erupsi tersebut juga menghasilkan semburan abu vulkanik yang terlihat berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas yang tebal mengarah ke barat dan barat laut.

Ghufron Alwi menambahkan, "Erupsi tercatat pada seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 125 detik."

Baca Juga: Jadwal ANTV, Minggu 24 Maret 2024: Pesbukers, Bioskop Asia, Takdir Lonceng Cinta, Cinta untuk Guddan

Berdasarkan laporan dari petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut meletus sebanyak empat kali dalam sehari pada Sabtu 23 Maret 2024. Letusan pertama terjadi pada pukul 05.44 WIB, kemudian diikuti oleh letusan kedua pada pukul 07.28 WIB, ketiga pada pukul 08.07 WIB, dan terakhir pada pukul 23.00 WIB.

Tinggi letusan juga menunjukkan peningkatan, dimulai dari letusan pertama dengan ketinggian 600 meter di atas puncak, lalu letusan kedua mencapai 700 meter di atas puncak, letusan ketiga mencapai 1 kilometer, dan letusan keempat lebih tinggi lagi, yakni mencapai 1,2 km di atas puncak.

Meskipun Gunung Semeru telah meletus sebanyak 130 kali sejak tanggal 1 Januari hingga 23 Maret 2024, tidak ada dampak letusan yang signifikan berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang.

Gunung Semeru masih berstatus siaga atau level III, sehingga masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Baca Juga: Hadir di Kota Bandung, Sarirasa Group Buka Gerai Terbaru Sate Khas Senayan di PVJ Mall

Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).

Masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***

Editor: Ahmad Taofik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x