Pembubaran Jiangsu Suning FC akhirnya menimbulkan kekhawatiran bagi Inter Milan karena klub yang bermarkas di Milan ini juga mengalami kesulitan ekonomi.
Baca Juga: UP DATE COVID-19 Senin 1 Maret 2021: Sudah 36.325 Orang Meninggal Dunia di Indonesia, Hati-Hati!
Seperti diketahui pada Jumat 27 November 2020 lalu, klub yang dilatih Antonio Conte ini mengumumkan secara resmi di konferensi video klubnya bahwa mereka mengalami kerugian€104 juta atau sekitar Rp1,7 triliun tahunan per Juni 2020. atau pendapatan menurun €45 juta (Rp757 miliar) dibandingkan tahun lalu yang rugi €102 juta.
Inter juga menjadi salah satu klub Serie A yang telah mengembalikan uang tiket musiman kepada fans fanatik mereka.
Salah satu pendapatan terbesar Nerazzuri dari tiket penonton tidak bisa didapat karena penutupan stadion.
Dampak kesulitan finansial akibat pandemi COVID-19 sebelum ini sudah membuat Presiden Steven Zhang mengeluarkan berbagai kebijakan untuk Inter Milan memasuki tahun 2021.
Bahkan sudah menegaskan bahwa Inter Milan tidak punya bujet belanja di bursa transfer Januari kecuali lebih dulu menjual pemainnya.
Selain itu, ia juga meminta pengeluaran gaji dikendalikan manajemen klub dengan cara meminjamkan pemain supaya seluruh atau sebagian upahnya dibayar klub baru.