Di era ini, masyarakat lebih tepercaya melahirkan lewat tangan dukun dibandingkan proses persalinan oleh dokter atau bidan.
Perubahan mulai terjadi dengan kehadiran Marie di Cirebon, lambat laun mereka mulai mempercayai dokter dan bidan dalam mengurus kelahiran.
Pada 16 Maret 1929, Marie Thomas disunting Mohammad Joesoef yang juga seorang dokter di masanya.
Mereka akhirnya pindah ke Padang, Sumatera Barat. Di sana Marie menjabat sebagai kepala layanan kesehatan masyarakat.
Tak lama disana, mereka kembali ke Batavia. Sekembalinya ke Batavia, Marie bergabung dalam Persatoean-Minahasa yanng tersebar di banyak daerah di Indonesia, pada saat itu Sam Ratulangi adalah salah satu anggotanya.
Pada tahun 1950, Marie mendirikan sekolah kebidanan Bukittinggi. Sekolah tersebut menjadi yang pertama di Sumatra dan kedua di Indonesia.
Marie Thomas meninggal dunia di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 10 Oktober 1966.***