UPDATE Tragedi Sriwijaya Air SJ 182: KNKT Berhasil Download Data Kotak Hitam FDR

- 15 Januari 2021, 16:04 WIB
ILUSTRASI Rekaman Black Box Lion Air JT 610 Pernah Bocor, Berikut Isi Percakapan Pilot
ILUSTRASI Rekaman Black Box Lion Air JT 610 Pernah Bocor, Berikut Isi Percakapan Pilot / /pikiranrakyat.com artmedia

BAGIKAN BERITA - Penyelam TNI Angkatan Laut telah berhasil menemukan kotak hitam atau back box Flight Data Recorder” pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sejak ditemukannya pada 13 Januari 2021. 

Sejak ditemukan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) berhasil mengunduh data kotak hitam tersebut.

Ketua (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan, Ada 330 parameter dan semua dalam kondisi baik. Saat ini sedang kita pelajari. 

Baca Juga: Gempa Majene, Sulbar Butuh Bantuan Cepat, Banyak Korban Terhimpit Runtuhan Bangunan

Sebelumnya, Ketua Subkomite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Capt Nurcahyo Utomo mengatakan telah meneriima “Crash Survivable Memory Unit” (CSMU).

“CSMU merupakan bagian dari kotak hitam yang paling tahan benturan dan tahan panas hingga suhu 1.000 derajat celcius selama satu jam,” katanya dikutip BAGIKAN BERITA dari Antara. 

Sebelum pengunduhan data, perlu ada perlakuan (treatment) khusus yang harus dilakukan.

Baca Juga: Dokter Richard Lee: Artis yang Sombong, Artis yang Tidak Tau Diri

“Kami membersihkan unit memori dari kotoran dan sisa-sisa garam yang menempel karena terendam air laut,” katanya.

Saat ini KNKT masih menunggu pencarian CVR (Cockpit Voice Recorder) yang masih dilakukan tim gabungan.

CVR merupakan salah satu bagian penting kotak hitam lainnya yang digunakan untuk proses investigasi lebih lanjut.

KNKT menyatakan sistem pesawat Sriwijaya Air SJ 182 masih berfungsi dan mampu mengirim data sebelum jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Senin (9/1) pukul 14.40 WIB.

Baca Juga: 8 Tewas dan Lebih dari Ratusan Orang Luka-luka Akibat Gempa Majene

KNKT telah mengumpulkan data radar ADS-B dari Perum Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav Indonesia).

Dari data tersebut, tercatat pesawat mengudara pada pukul 14.36 WIB, terbang menuju arah Barat Laut dan pada pukul 14.40 WIB pesawat mencapai ketinggian 10.900 kaki, tercatat pesawat mulai turun dan data terakhir pesawat pada ketinggian 250 kaki.

“Terekamnya data sampai dengan 250 kaki, mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Dari data ini kami menduga bahwa masih masih dalam kondisi hidup sebelum membentur air,” kata Soerjanto.

Baca Juga: Gempar, Raffi Ahmad Melanggar Protokol Kesehatan, Akhmad Sahal: Salahkan Juga Ahok dan Artis Lain

Data lain yang didapat KNKT dari KRL Rigel adalah sebaran puing-puing (wreckage) memiliki besaran dengan lebar 100 meter dan panjang 300-400 meter.

“Luas sebaran ini konsisten dengan dugaan pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air,” katanya. ***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x