Maraknya Hoaks Covid, Prodi Sains Komunikasi adakan Webinar Literasi Media

- 17 Agustus 2021, 16:00 WIB
Maraknya Hoaks Covid, Prodi Sains Komunikasi adakan Webinar Literasi Media
Maraknya Hoaks Covid, Prodi Sains Komunikasi adakan Webinar Literasi Media /Dok. Unsera/

Pesan media dikonstruksikan dengan cara-caranya sendiri oleh jurnalis dengan menggunakan bahasa kreatif.

Maka, nilai-nilai yang terkandung dalam media mainstreem cenderung membentuk opini, kemudian menguatkan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat.

Baca Juga: Bantuan Kuota Data Internet dan UKT 2021 Akan Disalurkan Kembali, Kapan dan Berapa? Ini Lebih Jelasnya

“Masyarakat perlu mengetahui, kebanyakan pesan media dikonstruksikan untuk memeroleh kekuasaan. Maka, dengan memahami konten, bahasa, bunyi dan visual suatu pesan, masyarakat dapat menghindari diri untuk tidak terpengaruh atas berita yang dimanipulasi, “ kata Indri.

Data Kominfo menyebutkan ada 8.737 berita hoaks pada kurun waktu 2018 hingga Juli 2021.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.821 atau 21 persen diantaranya berisi hoaks tentang covid 19. Contoh isu hoaks adalah teori konspirasi Covid-19, vaksin dapat mengubah DNA seseorang, dan pengecekan suhu tubuh melalui thermo gun akan merusak otak.

Untuk menangkal penyebaran isu hoaks, tidak hanya dibutuhkan literasi media, juga pendampingan berkelanjutan, dan penegakan hukum.

Baca Juga: Mahasiswa yang Terdampak Covid-19 Akan Dapat UKT Maksimal Rp2,4 Juta, Ini Sasaran dan Cair September

Menjamurnya berita hoax, terus tumbuh di dalam masyarakat, terutama, diera modern saat revolusi industri 4.0 .

Dengan memanfaatkan media digital baik media sosial atau platform lainnya, berita-berita yang belum tentu kebenaranya, dengan mudah tersebar ke penjuru negeri, dan dengan mudahnya diterima masyarakat, tanpa memverifikasi kebenaran berita-berita tersebut.

Halaman:

Editor: Hendra Karunia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x