Ini Puasa Sunnah Dicontohkan Rasulullah SAW, Disukai Allah SWT dan Sangat Bermanfaat Jika Dikerjakan Umatnya

16 Januari 2022, 17:16 WIB
lustrasi Puasa /Freepik.com/8photo/

BAGIKAN BERITA - Ini puasa sunnah yang dicontohkan Rasulullah SAW dan disukai Allah SWT. Menurut Islam, puasa ada yang wajib dan ada yang sunnah. Jika keduanya dikerjakan akan mendapat amalan dari Allah SWT.

Untuk puasa wajib, hanya dilakukan di bulan Ramadhan, sedangkan puasa sunnah bisa dikerjakan kapan saja tetapi harus sesuai dengan yang dicontohkan Rasulullah SAW.

Seperti diketahui, puasa sunnah nantinya akan menambal kekurangan yang ada pada puasa wajib. Oleh karena itu, amalan sunnah sudah sepantasnya tidak diremehkan.

Baca Juga: Ingin Bangun Malam untuk Sholat Tahajud Tapi Berat untuk Melakukannya, Jangan Khawatir Ini Caranya

Orang yang berpuasa, juga akan mendapatkan dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi. ” (H.R. Muslim).

Selain itu, dari hasil penelitian ini juga terbukti bahwa tingkat peradangan dapat berkurang. Bahkan, disebutkan pula berpuasa dapat melindungi otak. Maka, risiko penyakit degeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson pun bisa dikurangi.

Seorang ahli asal Rusia, dr. Yuri Nikolayev dari The Moscow Institute of Psychiatry., menyatakan bahwa puasa sebagai penemuan terbesar dalam bidang kesehatan.

Baca Juga: 6 Adab Sebelum Tidur yang Diajarkan Rasulullah SAW dan Sangat Bermanfaat bagi Anak

Menurutnya, puasa mampu membuat seseorang menjadi awet muda dan sehat secara fisik, mental, dan spiritual.

Berikut ini lima macam puasa sunnah yang disukai Allah SWT dan dicontohkan Rasulullah SAW.

1. Puasa enam hari di bulan Syawal.
Rasulullah Saw. bersabda, “Barang siapa berpuasa Ramadhan dan meneruskannya dengan puasa enam hari di bulan Syawal, berarti dia telah berpuasa satu tahun” (H.R. Muslim dan Abu Daud).

Baca Juga: Jangan Sakiti Orang Tuamu, Doa Seorang Ibu Akan Dikabulkan Allah SWT, Ini Alasannya

Dalam hadis tersebut diterangkan bahwa pahala orang yang berpuasa Ramadhan dan enam hari di bulan Syawal sama pahala dengan puasa setahun. Karena, satu pahala kebaikan nilainya sama dengan sepuluh kali kebaikan (lihat Q.S. Al-An‘aam [5]:160).

2. Puasa Arafah Puasa
Arafah adalah puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada saat itu, kaum Muslim yang melakukan ibadah haji berkumpul wukuf di Padang Arafah.

Hari Arafah memang salah satu hari istimewa karena pada hari itu Allah membanggakan para hambaNya yang sedang berkumpul di Arafah di hadapan para malaikat-Nya.

Baca Juga: 7 Ciri Seseorang Mendapat Hidayah dari Allah SWT yang Wajib Diketahui dan Harus Kita Raih, Berikut Penjelasan

Nabi Muhammad SAW. bersabda, “Tidak ada satu hari yang lebih banyak Allah memerdekakan hamba dari neraka pada hari itu daripada hari Arafah.

Sesungguhnya Allah mendekat, kemudian Dia membanggakan mereka (para hamba-Nya yang sedang berkumpul di Arafah) kepada para malaikat.

3. Puasa Senin-Kamis
Shaum atau puasa sunnah Senin-Kamis memang kedudukan hukumnya “hanyalah” anjuran. Yang biasanya diartikan: jika dilakukan berpahala dan jika tidak dilakukan tidak berdosa.

Baca Juga: 6 Dosa Syirik yang Wajib Kita Ketahui, Salah Satunya Bisa Menghapus Seluruh Amal Saleh yang Telah Dikerjakan

Padahal, jika kita mau jujur, sesungguhnya puasa sunnah, seperti ibadah-ibadah sunnah lainnya, jika kita tinggalkan maka kita akan rugi. Karena berkurang sudah pahala kebaikan yang semestinya akan didapatkan jika kita melakukannya.

4. Puasa Tasu‘a dan ‘Asyura (9 dan 10 Muharram)
Puasa yang dilaksanakan setiap tanggal 9 dan 10 Muharram disebut juga puasa hari Tasu‘a dan hari ‘Asyura.

Hari ‘Asyura adalah hari ke-10 bulan Muharram, sedangkan hari Tasu’a adalah hari ke-9 bulan Muharram. Hukum puasa pada hari ‘Asyura adalah sunnah muakkad.

Baca Juga: Wanita Haid Dilarang Berhubungan Intim dengan Pasanganya, Ini Alasan Menurut Medis dan Agama: Serem!

Hikmah dianjurkannya puasa hari ke-10 disertai dengan hari sebelumnya (hari ke-9) adalah Supaya berbeda dengan umat Yahudi karena mereka juga dulu menjalankan tradisi puasa bertepatan pada 10 Muharram saja, sehingga untuk membedakannya disunnahkan bagi umat Islam melakukan puasa pada 9 dan 10 Muharram.

5. Puasa Daud
Puasa Daud merupakan puasa yang senantiasa dilaksanakan oleh Nabi Daud. Pelaksanaannya dilakukan secara selang-seling. Artinya, apabila hari Senin puasa, hari Selasa tidak puasa.

Puasa dilanjutkan kembali pada hari Rabu dan pada hari Kamis tidak puasa. Begitu seterusnya, sehingga apabila seorang Muslim senantiasa melaksanakan ibadah puasa Daud, dia telah melaksanakan ibadah puasa selama setengah tahun.

Baca Juga: Kenapa Allah SWT Belum Mengabulkan Doa Kita? Ini Jawabannya

Hal tersebut sesuai dengan hadis berikut ini, “Puasa yang paling disukai Allah adalah puasanya Daud a.s., ia berpuasa sehari dan berbuka sehari. Shalat yang paling disukai Allah adalah sholatnya Daud; ia tidur separuh malam, beribadah sepertiga malam, dan tidur lagi seperenamnya.” (H.R. Muslim). ***

Editor: Ali Bakti

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler