BAGIKAN BERITA - Seorang bayi berusia 6 bulan ditemukan selamat dari reruntuhan puing bangunan 10 lantai yang ambruk di Kairo Mesir.
Ambruknya bangunan 10 lantai di Kairo Mesir ini, terjadi pada Sabtu 27 Maret 2021 menewaskan 25 orang termasuk kedua orangtua bayi yang masih berusia 6 bulan tersebut.
Sedangkan korban luka-luka akibat ambruknya bangunan 10 lantai di mesir tersebut mencapai puluhan orang.
Seperti dilansir AP pada Senin 29 maret 2021 seorang pejabat dari badan perlindungan sipil Mesir, mengatakan bahwa aparat berwenang yang ditugaskan untuk mencari korban reruntuhan berhasil menemukan bayi yang baru berusia 6 bulan dalam kondisi stabil.
“Kondisi bayi laki-laki itu stabil dan Ibu, ayah, dan saudara perempuan bayi tersebut telah ditemukan tewas," ungkap pejabat tersebut.
Sementara itu, Khalid Abdel-Al, Kepala Administrasi Gubernur Kairo, mengatakan bahwa pemerintah masih menyelidiki penyebab peristiwa tragis tersebut.
'Pemerintah telah membentuk komite untuk memeriksa struktur bangunan dan sedang menyelidiki penyebab kejadian ini," ujarnya.
Masih kata Khalid Abdel-Al, petugas penyelamatan sampai saat ini masih mencari para korban yang terperangkap.
Mereka menggunakan alat berat untuk menyingkirkan puing-puing tersebut dan berharap bisa menyelamatkan korban yang lebih banyak lagi.
Selain itu, polisi berjaga-jaga di luar area reruntuhan untuk menjaga masyarakat agar tidak masuk ke Tempat kejadian Perkara.
Seperti diketahui, kejadian runtuhnya bangunan di Mesir sudah sering terjadi terutama didaerah lingkungan kota miskin dan di pedesaan yang tingkat ekonominya rendah.
Para pengembang yang membangun gedung-gedung tersebut sering melanggar aturan mendirikan bangunan dengan menambah lantai tambahan tanpa kontruksi bangunan yang kuat.
Mereka terlalu mementingkan keuntungan pribadi tanpa memikirkan dampak setelahnya, akibatnya kejadian yang tidak diinginkan terjadi seperti ambruknya gedung 10 tingkat itu.
Setelah banyak kejadian runtuhnya bangunan, Pemerintah Mesir akhirnya tersadar dan mulai melakukan tindakan keras dengan menghancurkan bangunan yang tidak sesuai peruntukannya.
Bahkan mereka memenjarakan para pengembang yang melanggar dan terbukti melakukan kecurangan.***