Taliban Klaim Sudah 100 Persen Kuasai 34 Provinsi di Afghanistan, tapi Oposisi BerJanji Akan Terus Melawan

7 September 2021, 08:00 WIB
Taliban klaim telah kuasai 34 Provinsi Afghanistan. /Reuters / Ibraheem al Omari/

BAGIKAN BERITA – Jatuhnya Ibu Kota Afghanistan, Kabul ke tangan Taliban membuat peralihan kekuasaan.

Taliban sudah meguasai hampir semua wilayah Afghanistan, termasuk gedung-gedung sentral seperti istana hingga bandara.

Apalagi, Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah selesai menarik semua tentaranya keluar dari Afghanistan.

Terakhir, Taliban mengklaim telah berhasil merebut lembah Panjshir dari pasukan oposisi.

Baca Juga: September Ceria, Buruan Cek Saldo Anda BSU atau BLT Tahap III Rp1 Juta Cair, Ini Syarat dan Cara Ceknya

Dengan jatuhnya Panjshir, kata Taliban, mereka berhasil menyelesaikan perjuangan merebut 34 provinsi di Afghanistan dan berjanji akan mengumumkan pemerintah baru segera.

Gambar-gambar di media sosial memperlihatkan anggota Taliban berdiri di depan gerbang kompleks gubernur Panjshir usai bertempur sepanjang akhir pekan dengan Front Perlawanan Nasional Afghanistan (NRFA) yang dipimpin Ahmad Massoud.

"Panjshir, tempat persembunyian terakhir musuh yang melarikan diri, telah direbut," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dalam sebuah konferensi pers.

Taliban meyakinkan masyarakat Panjshir bahwa tak akan ada "tindakan diskriminatif terhadap mereka".

Baca Juga: Pinjam Modal Usaha Rp25 Juta Tanpa Jaminan, PNM Mekaar Plus Khusus Perempuan, Siapkan KTP dan Dokumen Lainnya

Secara etnik, orang-orang Panjshir berbeda dengan kelompok Taliban yang didominasi suku Pashtun. Kedua kelompok saling berperang saat Taliban memerintah Afghanistan pada 1996-2001.

"Mereka adalah saudara-saudara kami dan (kami) akan bekerja sama demi tujuan bersama dan kesejahteraan negara ini," kata Mujahid.

Namun, Massoud --pemimpin pasukan dari sisa-sisa tentara Afghanistan dan pejuang militan lokal-- tetap menentang dan tidak mengakui kekalahan.

"Kami ada di Panjshir dan perlawanan kami akan berlanjut," katanya lewat Twitter.

Tidak jelas di mana Massoud berada. Dia mengatakan dirinya aman, namun tidak menjelaskan lebih lanjut.

Baca Juga: Ikatan Cinta RCTI, Selasa 7 September 2021, Bahaya Baru Ancam Keluarga Aldebaran, Ada Kiriman Kue Misterius

Mujahid mengatakan dia telah diberitahu bahwa Massoud dan mantan wakil presiden Amrullah Saleh telah melarikan diri ke negara tetangga, Tajikistan.

Ali Maisam Nazary, kepala hubungan luar negeri NRFA, mengatakan klaim kemenangan Taliban itu palsu dan pasukan oposisi akan terus melawan mereka.

"Pasukan NRF saat ini berada di semua posisi strategis di seluruh lembah untuk melanjutkan perlawanan," kata dia lewat Facebook.

Mujahid membantah ada perbedaan pendapat di kalangan Taliban tentang pemerintah baru Afghanistan yang disebutnya akan diumumkan segera. Namun dia tidak menyebutkan tanggalnya.

Baca Juga: Rejeki Gratis, Segera Cek Penerima Pencairan Bantuan PNM Mekar Bank BNI Tahap 3, Siapkan Dokumen Penting Ini

Dia juga mengatakan kaum perempuan kembali bekerja di sektor kesehatan dan pendidikan.

"Bidang-bidang lain akan diberikan, satu per satu, segera setelah sistem dibangun untuk mereka," kata Mujahid.

Taliban merebut kendali atas sebagian besar wilayah Afghanistan saat menduduki ibu kota Kabul pada 15 Agustus, setelah pemerintah dukungan Barat runtuh dan Presiden Ashraf Ghani meninggalkan negara itu.

Baca Juga: Marak Pesan Berantai Terkait Pendaftaran Bansos dari Kemensos, Ini Alamat Cari Info yang Benar

Panjshir, kantong terakhir perlawanan bersenjata terhadap Taliban, memiliki riwayat sebagai tempat yang sulit ditaklukkan.

Lembah pegunungan yang terjal itu masih dipenuhi bangkai tank-tank yang hancur selama perang yang panjang melawan Uni Soviet pada tahun 1980-an.

Pertempuran Panjshir telah menjadi contoh paling mencolok dari perlawanan terhadap Taliban.***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Reuters ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler