Terungkap, Prancis Akan Deportasi Muslim di Negaranya Yang Menentang Karikatur Nabi Muhammad SAW

21 November 2020, 16:40 WIB
Ilustrasi bendera negara Prancis*/ /Pixabay.com/

BAGIKAN BERITA - Negara Prancis belum lama ini menjadi sorotan dunia terkait penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW yang menyinggung dan melukai hati umat muslim dunia.

Bahkan Presiden Prancis, Emmanuel Macron membuat pernyataan yang membela penerbitan karikatur tersebut dengan dalih kebebasan berpendapat.

Belakangan ini terungkap, Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin akan deportasi keluarga muslim yang tidak mau menerima kebijakan terkait karikatur Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Tembus 493.308 Terpapar Corona, Berikut Ini Update Covid-19 di Indonesia Sabtu, 21 November 2020

Ancaman keras soal karikatur Nabi Muhammad SAW terhadap keluarga imigran Muslim itu diungkapkan Mendagri Prancis di Radio French Europe 1.

Gerald Darmanin menegaskan kalau karikatur Nabi Muhammad SAW di sekolah adalah bagian dari kebebasan berpendapat Prancis yang tak bisa diindahkan seorang Muslim pun.

Muslim yang menolak dan menentang guru untuk menampilkan karikatur Nabi Muhammad SAW akan digugat oleh Pemerintah Prancis ke pengadilan.

Baca Juga: Ricky Yacobi, Legenda Sepak Bola Indonesia Meninggal Dunia

Gerald Darmanin menambahkan kalau keluarga-keluarga imigran Muslim akan dideportasi berdasarkan keputusan pengadilan.

Dikutip Bagikanberita.com dari Pikiran-Rakyat.com dan Daily Sabah, pengadilan bisa menganggap setiap tindakan melawan kebebasan berpendapat sebagai 'tindak kriminal'.

Prancis memang semakin keras menekan Muslim di negaranya pascaterbunuhnya Samuel Paty, guru sekolah yang menampilkan karikatur Nabi Muhammad SAW di sekolah.

Baca Juga: Kiki ART Aldebaran di Sinetron Ikatan Cinta, Ikut Indonesian Idol Membuat Anang Hermansyah Ketawa

Negara itu pun semakin panas gara-gara pernyataan dan sikap Presiden Emmanuel Macron yang dianggap mempersekusi Muslim di Prancis.

Ucapannya direspon lewat pemboikotan secara serempak oleh negara-negara Muslim terhadap produk-produk Prancis.

Namun hal tersebut tidak menghalangi niat Macron untuk menekan Islam di Prancis lewat intervensi terhadap komunitas Muslim.

Baca Juga: Trailer Sinetron Ikatan Cinta Sabtu 21 November di RCTI,Waduh Ibu Rosa Kaget Saat Tau Suaminya Andin

Ia menyebut Islam punya masalah yang harus segera diselesaikan dengan 'nilai-nilai Republik'. Maksudnya ialah sekularisme.

Macron juga dengan lantang membela majalah Charlie Hebdo yang membuat karikatur Nabi Muhammad SAW tanpa merasa bersalah. Artikel ini telah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Prancis Ancam Deportasi Semua Muslim yang Menolak Karikatur Nabi Muhammad SAW

Organisasi-organisasi nonpemerintah, masjid-masjid, dan asosisasi Muslim mengkritik keras sikap Macron yang mengintervensi Islam di Prancis.

Baca Juga: Prediksi Tottenham Hotspur VS Manchester City, Misi Mourinho Merebut Puncak Klasmen

Pemerintah Prancis pun terus menggaungkan provokasi antiMuslim dengan dalih kebebasan berpendapat lewat agensi, surat kabar, dan majalah.

Media-media Prancis memang sudah mulai diintervensi oleh pemerintah sejak November 2020 lalu.

Setidaknya, ada empat media yang diklaim telah dipengaruhi Pemerintah Prancis dalam hal ini, yaitu Financial Times, Politico, Le Monde, dan Associated Press.***(Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler