Sebelumnya mereka telah mencoba untuk membenarkan pengambilan alihan tersebut dengan mengatakan bahwa pemilu 8 November lalu yang dimenangkan dar liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Aung Suu Kyi merupakan penipuan dan sebuah tudingan telak yang ditolak oleh komisi pemilihan.
Kemudian para pemimpin militer juga telah menjanjikan pemilihan baru namun, belum bisa menetapkan tanggal dan sudah menyatakan dengan keadaan yang darurat.***