Kerusuhan didahului oleh beredarnya video ceramah Wirathu yang isinya berupa hasutan dan kebencian kepada umat muslim dan diedarkan secara luas melalui internet.
Akibatnya muslim di Myanmar khususnya yang berada di negara bagian Rakhine terusir di tanah kelahirannya dan harus mengungsi ke beberapa negara salah satunya ke Bangladesh.
Namun pada tahun 2019, Ashin Wirathu akhirnya dijebloskan ke penjara oleh polisi setelah dirinya menghina parlemen dan pemimpin Myanmar terguling Aung San Suu Kyi.
Wirathu mengejek presiden Aung San Suu Kyi sebagai sosok wanita yang bersolek dan berlenggang-lenggok untuk orang asing sehingga tidak pantas menjadi presiden.
Akibat perbuatannya, Wirathu ditangkap atas tuduhan hasutan untuk menimbulkan kebencian atau penghinaan yang membangkitkan ketidakpuasan terhadap pemerintah.***