Profil Ashin Wirathu, Biksu Buddha Anti Muslim yang Baru Dibebaskan dari Penjara oleh Junta Militer Myanmar

- 7 September 2021, 11:43 WIB
Ashin Wirathu - pernah dijuluki oleh majalah Time sebagai "Buddha Bin Laden" karena perannya dalam membangkitkan kebencian agama di Myanmar
Ashin Wirathu - pernah dijuluki oleh majalah Time sebagai "Buddha Bin Laden" karena perannya dalam membangkitkan kebencian agama di Myanmar /Reuters/

BAGIKAN BERITA - Ashin Wirathu seorang biksu asal Myanmar yang memprovokasi umat Buddha untuk mengusir dan membantai umat Islam khususnya muslim Rohingya, akhirnya dibebaskan dari penjara oleh junta militer.

Seperti dilansir AFP, junta militer yang pada saat ini sedang berkuasa di Myanmar telah membebaskan Ashin Wirathu seorang biksu Buddha anti Islam dari segala tuduhan sebagai provokator pembantaian muslim Rohingya, dan kini mendapat perawatan di sebuah rumah sakit.

Bahkan Ashin Wirathu dijuluki oleh majalah Time sebagai "Bin Laden Buddha" karena dirinya merupakan otak dari pembantaian muslim Rohingya yang terusir dari tanah kelahirannya di negara bagian Rakhine Myanmar dan kini dibebaskan junta militer.

Baca Juga: Jangan Ditunda, Buruan Cek di eform.bri.co.id, Banpres BPUM atau BLT UMKM Rp1,2 Juta Tahap III Cair

Berikut ini profil singkat Ashin Wirathu yang dirangkum Bagikan Berita dari berbagai sumber.
Ashin Wirathu lahir pada 10 Juli 1968 di Mandalay Myanmar dan telah menjadi biksu pada usia 14 tahun saat ia meninggalkan bangku sekolah formalnya.

Namanya mulai terkenal setelah ia memimpin gerakan 969, yang merupakan gerakan keagamaan untuk melawan perkembangan Islam khususnya di Myanmar.

Gerakan 969 terinspirasi setelah dirinya mengetahui Taliban menghancurkan Patung Buddha Bamiyan di Afghanistan pada 2001.

Baca Juga: Polisi Periksa Kejiwaan 2 Anak Istri Muda dari Yosef Hidayah, Suami Korban Pembunuhan Sadis di Subang

Gerakan 969 makin membesar setelah sejumlah pejabat junta militer mendukungnya. Sejak itu, ia mulai mengampayekan untuk memboikot pertokoan dan produk-produk milik muslim di Myanmar.

Hasutan penuh kebencian kepada umat Islam, membuat para pendukungnya melakukan tindakan anarkis dan menewaskan puluhan umat Islam.

Akibat perbuatannya tersebut, pada tahun 2003 Ashin Wirathu akhirnya ditangkap dan dihukum selama 25 tahun oleh pengadilan setempat.

Baca Juga: Rejeki September, Segera Cek di eform.bri.co.id dan banpresbpum.id, BPUM atau BLT UMKM Cair Rp1,2 Juta

Namun baru 7 tahun mendekam di penjara ia dibebaskan. Pembebasannya ternyata dimanfaatkan oleh para politisi termasuk Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi, mereka beranggapan Ashin Wirathu mempunyai basis massa yang jelas yang bisa dimanfaatkan dalam kampanye politik.

Namun Ashin Wirathu menuduh NLD yang menjadi kendaraan politik Aung Suu Kyi telah disusupi kelompok Islam.

Bahkan dalam pidatonya, ia pernah mengatakan kantor NLD sebagian besar “sekarang diisi oleh muslim berjanggut,” dan menuduh Aung Suu Kyi dekat dengan orang muslim.

Baca Juga: Segera Cek Rekening Anda, September 2021 BSU atau BLT Rp1 Juta Cair Lagi, Ini Cara Cek dan Syaratnya

Perbuatan Ashin Wirathu yang tidak bisa dilupakan oleh Muslim Rohingya terjadi pada 2013 di Meikhtila, ketika gerombolan penganut Buddha bersenjata yang dipimpin para biksu, menghancurkan perkampungan muslim selama dua hari.

Mereka menghancurkan rumah, toko, dan masjid. Setidaknya 40 orang tewas dan 12.000 lainnya terpaksa mengungsi. Padahal, selama beberapa generasi, umat Buddha dan muslim di kota itu hidup rukun berdampingan.

Menurut laporan The National menyatakan bahwa Ashin Wirathu merupakan orang dibalik layar dalam aksi kerusuhan di Meikhtila.

Baca Juga: September Ceria, Buruan Cek Saldo Anda BSU atau BLT Tahap III Rp1 Juta Cair, Ini Syarat dan Cara Ceknya

Kerusuhan didahului oleh beredarnya video ceramah Wirathu yang isinya berupa hasutan dan kebencian kepada umat muslim dan diedarkan secara luas melalui internet.

Akibatnya muslim di Myanmar khususnya yang berada di negara bagian Rakhine terusir di tanah kelahirannya dan harus mengungsi ke beberapa negara salah satunya ke Bangladesh.

Namun pada tahun 2019, Ashin Wirathu akhirnya dijebloskan ke penjara oleh polisi setelah dirinya menghina parlemen dan pemimpin Myanmar terguling Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait Minta Media Boikot dan Ajak Masyarakat Matikan TV Jika Ada Saipul Jamil

Wirathu mengejek presiden Aung San Suu Kyi sebagai sosok wanita yang bersolek dan berlenggang-lenggok untuk orang asing sehingga tidak pantas menjadi presiden.

Akibat perbuatannya, Wirathu ditangkap atas tuduhan hasutan untuk menimbulkan kebencian atau penghinaan yang membangkitkan ketidakpuasan terhadap pemerintah.***

Editor: Ali Bakti

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x