Isabella Guzman Remaja di AS yang Tikam Ibunya Sebanyak 151 Kali Dinyatakan Tak Bersalah

- 7 September 2020, 21:27 WIB
Isabella Guzman remaja asal Colorado, Amerika Serikat Isabella Guzman yang bunuh ibu kandungnya dengan ditusuk sebanyak 151 kali. /Aurora Police Departement
Isabella Guzman remaja asal Colorado, Amerika Serikat Isabella Guzman yang bunuh ibu kandungnya dengan ditusuk sebanyak 151 kali. /Aurora Police Departement /

BAGIKAN BERITA -Isabella Guzman  remaja perempuan asal Colorado, Amerika Serikat (AS) sedang  popular di dunia  karena  kasusnya dijadikan tersangka setelah menikam ibunya sebanyak 151 kali, pada Agustus 2013 lalu.

Meskipun  sudah menjadi  tersangka Isabella malah  tidak diberikan hukuman penjara tetapi dikirim ke rumah sakit jiwa.

Alasan Isabella tidak  diberikan hukuman penjara oleh pengadilan  setempat karena Isabella Guzman  mengalami   gangguan kejiwaan .

Baca Juga: Kementerian BUMN Buka Lowongan Pekerjaan, Gajinya Rp50 Juta Per Bulan

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Daily Mail, pada Desember 2013 Isabella mengaku menderita penyakit mental.

Pengadilan pun terlebih dahulu mengirim Isabella ke rumah sakit jiwa setempat untuk dilakukan evaluasi.

Lalu pada saat persidangannya berlangsung, seorang hakim meninjau hasil evaluasi itu dan memutuskan bahwa Isabella tidak bersalah dengan alasan kegilaan.

Baca Juga: 200 Anggota PBB di Suriah Positif Covid-19, Dalam Dua Bulan Terjadi Lonjakan 10 Kali Lipat

Artikel ini sebelumnya telah tayang di PikiranRakyat dengan judul Dinyatakan Tak Bersalah, Isabella Guzman Remaja di AS yang Tikam Ibunya Idap Skizofrenia Paranoid

Isabella kemudian dikirim ke Institut Kesehatan Mental Colorado di Pueblo, AS.

Jaksa Wilayah Yudisial, George Brauchler mengatakan bahwa meskipun pembunuhan yang dilakukan Isabella terbilang kejam, masih ada beberapa faktor yang membuat tersangka tidak dijatuhi hukuman penjara.

Salah satu faktor tersebut adalah kesehatan mental yang dimiliki oleh tersangka.

"Sistem kami adalah sistem yang tidak hanya sarat dengan hukuman atau penjara, tetapi juga terikat pada keadilan, dan Anda harus melihat komponen ini, yaitu kesehatan mental," ujar Brauchler.

Baca Juga: Bersiaplah, Tenaga Honorer Berpeluang Besar di Formasi CPNS 2021

Menurut keterangan medis yang menangani kasus Isabella, dr. Richard Pounds tersangka didiagnosis menderita Skizofrenia Paranoid.

"Ada tanda-tanda halusinasi yang jelas. Dia menatap ke luar angkasa, berbicara dengan orang-orang yang tidak ada, dan dia menertawakan dirinya sendiri," tutur Pounds. (    Sarah Nurul Fatia/ PikiranRakyat )

Editor: Hendra Karunia

Sumber: Pikiran Rakyat Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x