Gus Nur Ditangkap Polisi, Ngabalin: PATEN, Alhamdulillah Wasyukrillah

24 Oktober 2020, 11:13 WIB
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin (kiri) dan Sugi Nur Raharja alias Gus Nur (Kanan). /

BAGIKAN BERITA - Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menangkap Sugi Nur Rahardja alias Gus Nur di Malang, Sabtu 24 Oktober 2020 pukul 00.00 WIB tengah malam. 

Gus Nur ditangkap lantaran laporan Nahdhatul Ulama kepada Bareskrim Polri atas ujaran kebencian dan penghinaan terhadap NU. 

Penangkapan ini dibenarkan oleh Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo. 

Baca Juga: 4 Rekomendasi Layanan Pengiriman Untuk Kamu yang Punya Bisnis Lokal

Baca Juga: Gus Nur Ditangkap Polisi Tengah Malam, Dijerat Pasal Ujaran Kebencian

"Benar (ada penangkapan Gus Nur di Malang)," kata Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo kepada wartawan, Sabtu 24 Oktober 2020.

Direktur Tindak Pidana (Dir Tipid) Siber Bareskrim Polri Brigjen Slamet Uliandi menambahkan Gus Nur ditangkap di sebuah rumah yang beralamat di Pakis, Malang, Jawa Timur. Gus Nur ditangkap dini hari tadi.

"Waktu penangkapan Sabtu, 24 Oktober 2020, pukul 00.00 WIB," kata Slamet.

Baca Juga: 4 Ormas Milik NU Ini yang Laporkan Gus Nur ke Polisi hingga Berujung Penangkapan

"Tindak pidana menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan, menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan berdasarkan atas SARA dan penghinaan," tutur Slamet.

Menanggapi hal ini, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin berucap syukur. 

Dalam cuitan di akun Twitter pribadinya @AliNgabalinNew pada Sabtu 24 Oktober 2020, dirinya menyanjung kinerja polisi. 

Baca Juga: Sinopsis Jodha Akbar Episode 37 Hari Ini Sabtu 24 Oktober di ANTV, Ruqaiya Mencoba Menemui Jodha

"PATEN, Alhamdulillah Wasyukrillah Walaa haulaa walaa quuwata illa billah. Mari bareng-bareng kita tengok macam manaa muka makhluk ini. BRAVO POLRI institusi NEGARA paten abis sekali lagi selamat BARESKRIM Bareskrim Tangkap Gus Nur di Malang!," ucap Ngabalin. 

Sebelumnya, dalam sebuah wawancara bersama Refly Harun, Gus Nur membuat pernyataan kontroversial yang terbilang sangat sembrono. 

Dirinya mengibaratkan bahwa NU merupakan sebuah bus yang sopir, kernet hingga penumpangnya tidak beres.

Ia mengungkapkan bahwa sopir dari bus NU ini mabuk, kondekturnya teler dan kernetnya juga begitu pula.

Sedangkan penumpangnya diibaratkan Gus Nur kurang ajar semua dimana isinya perokok, suka bernyanyi dan buka aurat serta suka dangdutan. Menurutnya, kesucian NU telah hilang.

Baca Juga: Kuli Bangunan dan Mandor Jadi Tersangka Kebakaran Kejaksaan Agung, Terancam 5 Tahun Penjara

"Setelah rezim ini lahir, tiba-tiba 180 derajat berubah. Saya ibarat NU sekarang seperti bus umum sopirnya mabuk, kondekturnya teler, kernetnya juga begitu, dan penumpangnya kurang ajar semua. Perokok juga, nyanyi juga, buka aurat juga, dangdutan juga. Jadi kesucian NU yang selama ini saya kenal itu enggak ada sekarang ini," kata Gus Nur dalam tayangan di Channel Youtube Refly Harun pada Senin, 19 Oktober 2020.

Tak hanya itu, Gus Nur juga membuat perumpamaan bahwa kernetnya adalah Abu Janda, dengan kondektur Gus Yaqut dan sopirnya Kyai Aqil Siraj.

Gus Nur juga menggambarkan bahwa penumpangnya adalah orang yang beraliran liberal, sekuler dan PKI.

"Bisa jadi kernetnya Abu Janda, bisa jadi kondekturnya Gus Yaqut, dan sopirnya Kiai Aqil Siraj. Mungkin begitu. Nah, penumpangnya liberal, sekuler, PKI, macam-macam," ujar Gus Nur.

Baca Juga: Delapan Tersangka Kebakaran Kejaksaan Agung Terancam Lima Tahun Penjara

Karena perbedaan situasi tersebut, akhirnya Gus Nur mengaku bahwa dirinya turun dari bus tersebut dalam artian keluar dari NU.

"Selama ini saya enggak ada setahu saya ngerokok, minum, campur. Nah pusing lah saya, turun lah," ungkapnya. ***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler