Dinkes se- Jabar dan Praktisi Bahas Khusus Hepatitis Akut Misterius, Begini Cara Pencegahannya

- 8 Mei 2022, 17:34 WIB
Cara Mencegah Hepatitis Akut Lengkap dengan Langkah Penanganan dan Gejala yang Terlihat
Cara Mencegah Hepatitis Akut Lengkap dengan Langkah Penanganan dan Gejala yang Terlihat /Foto/Ilustrasi vaksinasi Covid-19 pada anak/PRMN/Julian Romadhon

BAGIKAN BERITA-Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), rumah sakit, laboratorium kesehatan daerah, serta dinas kesehatan 27 kabupaten/kota mengantisipasi kemunculan penyakit hepatitis akut misterius yang telah dinyatakan WHO sebagai kasus luar biasa.

Jawa Barat sendiri tetap waspada meskipun belum menemukan kasus seperti di DKI Jakarta, yang telah ditemukan tiga kasus suspek hepatitis akut.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi, ada beberapa langkah awal antisipasi yang dilakukan.

Baca Juga: Waspada! Penyakit Hepatitis Misterius Pada Anak Bisa Menyebabkan Kematian, Begini Cara Pencegahannya

Pertama dengan surveilans pelaporan satu pintu secara daring melalui surat elektronik yang alamatnya telah dikantongi masing - masing stakeholders.

Kedua, menginventarisasi kemampuan Labkesda atau rumah sakit di kabupaten/kota untuk pemeriksaan diagnosis hepatitis.

"Ketiga, kami meningkatkan sosialisasi, komunikasi - informasi - edukasi (KIE), serta menggencarkan gerakan masyarakat hidup sehat," ujar Nina dalam rapat koordinasi daring pada Sabtu 7 Mei 2022.

Baca Juga: Cara Cepat dan Gampang Daftar KUR BNI hingga Rp10 Juta Tanpa Agunan Tambahan, Siapkan Syarat dan Dokumen Ini

Keempat, penguatan fasilitas pelayanan kesehatan mulai dari puskesmas hinggga rumah sakit.

"Kelima, rumah sakit melakukan setting untuk penanganan kasus hepatitis akut ini," kata Nina.

Nina berharap melalui gerak cepat ini fasilitas pelayanan kesehatan mengantisipasi dan melakukan tindakan preventif melalui sosialisasi dengan menggiatkan germas.

Baca Juga: 29 Hari Lagi, Dangdut Academy 5 Indosiar Akan Hadir, Siapakah yang Bakal Jadi Juara di Tahun Ini?

Tak kurang dari 850 praktisi kedokteran membahas khusus kemunculan hepatitis akut misterius ini dalam rapat daring tersebut.

Bertindak sebagai narasumber dari IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dr. Anggraini Sp. A. K.

Selain Kepala Dinkes Jabar beserta jajaran, hadir juga Kepala Labkesda Provinsi Jawa Barat, kepala dinkes 27 kota/kabupaten, Ketua IDI (Ikatan Dokter Indonesia), Ketua IDAI, Ketua KKP, dan Kepala Labkesda kota/kabupaten.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menegaskan sejauh ini di Jabar belum terlaporkan penyakit tersebut.

Baca Juga: 2 Cara Daftar BSI KUR Mikro Cair hingga Rp50 Juta bagi UMKM, Syarat Cuma Ini Mudah dan Cepat Tanpa Riba

"Di daerah belum banyak terpantau karena kasusnya memang ada di dunia, di Jakarta ada dan di Jabar belum terpantau laporan yang signifikan," tuturnya.
 
Namun demikian, Jabar akan tetap waspada dan mengedukasi warga khususnya orang tua yang memiliki anak-anak agar membiasakan aktivitas sehat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Seperti sering mencuci tangan, meminum air dan makanan yang matang dan bersih, menggunakan alat makan masing-masing, memakai masker, dan menjaga jarak.

Baca Juga: Profil Lengkap Luiz Diaz Si Penyelamat The Reds dari Kekalahan Atas Tottenham Hotspur di Anfield Stadium

"Kita terus edukasi warga khususnya orang tua yang punya anak-anak di pandemi COVID-19 harus waspadai juga sebuah situasi baru terkait hepatitis yang tiba-tiba meningkat.

Caranya sama seperti protokol kesehatan COVID-19," jelasnya.
 
Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya  mengenai 10 kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya (Acute hepatitis of unknown  aetiology) pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di  Skotlandia Tengah.

Baca Juga: Profil Lengkap Luiz Diaz Si Penyelamat The Reds dari Kekalahan Atas Tottenham Hotspur di Anfield Stadium

Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh WHO  pada tanggal 15 April 2022, jumlah laporan terus bertambah. Per 21 April 2022, tercatat 169 kasus yang dilaporkan di 12 negara.
 
Kisaran kasus terjadi pada anak usia satu bulan sampai dengan 16 tahun. Sejumlah 17 anak di  antaranya memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal.

Gejala klinis  pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom  jaundice akut, dan gejala gastrointestinal seperti nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah dan sebagian  besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.

Baca Juga: Update Tarif Tol Cipali, Perhatikan Hal Ini Sebelum Pulang ke Jakarta ataupun Kota Besar Lainnya

 
Cara mencegah anak-anak dari hepatitis akut di antaranya dengan rutin mencuci tangan dengan sabun, memakan makanan yang matang dan bersih, tidak bergantian alat makan dengan orang lain.

Selain itu juga menghindari kontak dengan orang sakit, menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, mengurangi mobilitas, menggunakan masker jika bepergian, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.***

Editor: Hendra Karunia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah