4 Ormas Milik NU Ini yang Laporkan Gus Nur ke Polisi hingga Berujung Penangkapan

- 24 Oktober 2020, 14:18 WIB
Gus Nur ditangkap di rumahnya di Pakis, Malang, Sabtu, 24 Oktober 2020.
Gus Nur ditangkap di rumahnya di Pakis, Malang, Sabtu, 24 Oktober 2020. /

BAGIKAN BERITA - Pendakwah Sugi Nur Raharja alias Gus Nur ditangkap Bareskrim Polri di Malang pada Sabtu 24 Oktober 2020 pukul 00.00 WIB.

Gus Nur diduga telah menebar kebencian dan hinaan kepada Nahdhatul Ulama (NU) dalam diskusi bersama Refly Harun, Minggu 18 Oktober 2020.

Menanggapi pernyataan Gus Nur yang dianggap menghina NU, sejumlah organisasi di bawah NU pun bereaksi karas mengecam Gus Nur. 

Baca Juga: 4 Rekomendasi Layanan Pengiriman Untuk Kamu yang Punya Bisnis Lokal

Gus Nur, akhirnya ramai-ramai dilaporkan ke Mabes Polri. 

Berikut Organisasi yang melaporkan Gus Nur ke Polisi. 

1. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon

Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim melaporkan Gus Nur ke Mabes Polri pada Rabu 22 Oktober 2020. 

Baca Juga: Ali Mochtar Ngabalin Girang saat Gus Nur Diciduk Polisi karena Hina NU

Menurut Aizi, Gus Nur sudah berulang kali menghina NU. 

"Tentu kami merasa ini tidak boleh kami diamkan, perlu kami mintai pertanggungjawaban Gus Nur. Oleh karena itu, kami mencoba melaporkan ke Bareskrim," kata Aziz di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. 

Menurut Aziz, Gus Nur sudah melakukan ujaran kebencian tidak hanya personal, tapi organisasi.

"Semua NU bisa meneduhkan pikirannya terutama terhadap Ansor dan Banser. Karena saya takut kalau proses hukum tidak berjalan, mereka bisa bertindak masing-masing, mereka bisa melakukan apapun," tambah Aziz.

Baca Juga: Sinopsis Chandragupta Maurya Episode 39 Hari Ini Sabtu 24 Oktober di ANTV, Chanakya Perkenalkan

2. Kader Perempuan NU Banyumas 

Kader Perempuan NU Banyumas pun dibuat geram atas ujaran kebencian yang dilontarkan Gus Nur kepada NU. 

Salah seorang kader NU yang membuat laporan, Luthfiyati Annisa melaporkan Gus Nur ke Mapolres Banyumas, Jawa Tengah, Kamis 22 Oktober 2020. 

Dia mengatakan, pernyataan Gus Nur dalam video tersebut dinilai telah menyakiti warga NU.

"Saya amat tersinggung, Kiai Said dan Gus Yaqut yang sangat dihormati dihina. Saya tidak rela, maka hari ini kami melaporkan ke polisi," kata Luthfiyati. 

Baca Juga: Video Klipnya Jiplak IU, Via Vallen : Jujur Malu Banget, Aku Minta Takedown Videonya

"Kalau dikatakan penumpangnya PKI itu berarti kami, kami ada di dalam bus itu, karena kami sebagai nahdliyin. Kemudian mengatakan Kiai Said dan Gus Yaqut mabuk," tambah Luthfiyati.

3. LBH GP Ansor Pati, Jawa Tengah 

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Pati, Jawa Tengah melaporkan Gus Nur ke Mapolres Pati, Jawa Tengah pada Selasa 20 Oktober 2020. 

Ketua LBH Ansor Pati, Nailal Afif mengatakan, laporan tersebut terkait ucapan Nur Sugi di kanal YouTube Refli Harun pada 19 Oktober 2020 yang dianggap melecehkan NU, berikut sejumlah tokohnya. Pihaknya mendapati video atau konten tersebut di grup WhatsApp. 

"Ucapan Nur Sugi sudah keterlaluan dan tidak pantas. Tidak kali ini saja dia berbicara seperti itu sehingga perlu ditempuh jalur hukum di berbagai daerah," tegas Afif usai membuat laporan.

Baca Juga: Gus Nur Ditangkap Polisi, Ngabalin: PATEN, Alhamdulillah Wasyukrillah

4. Aliansi Santri Jember

Aliansi santri Jember melaporkan Gus Nur ke Mapolres Jember pada Senin 19 Oktober 2020. 

“Kami melaporkan atas komentarnya di media sosial YouTube saat acara bersama saudara Refli Harun,” kata Ketua Dewan Pembina GP Anshor Jember Ayub Junaidi saat pelaporan. 

Sebelumnya diberitakan, dalam sebuah wawancara bersama Refly Harun, Gus Nur membuat pernyataan kontroversial yang terbilang sangat sembrono. 

Dirinya mengibaratkan bahwa NU merupakan sebuah bus yang sopir, kernet hingga penumpangnya tidak beres.

Baca Juga: Gus Nur Ditangkap Polisi Tengah Malam, Dijerat Pasal Ujaran Kebencian

Ia mengungkapkan bahwa sopir dari bus NU ini mabuk, kondekturnya teler dan kernetnya juga begitu pula.

Sedangkan penumpangnya diibaratkan Gus Nur kurang ajar semua dimana isinya perokok, suka bernyanyi dan buka aurat serta suka dangdutan. Menurutnya, kesucian NU telah hilang.

"Setelah rezim ini lahir, tiba-tiba 180 derajat berubah. Saya ibarat NU sekarang seperti bus umum sopirnya mabuk, kondekturnya teler, kernetnya juga begitu, dan penumpangnya kurang ajar semua. Perokok juga, nyanyi juga, buka aurat juga, dangdutan juga. Jadi kesucian NU yang selama ini saya kenal itu enggak ada sekarang ini," kata Gus Nur dalam tayangan di Channel Youtube Refly Harun pada Senin, 19 Oktober 2020.

Tak hanya itu, Gus Nur juga membuat perumpamaan bahwa kernetnya adalah Abu Janda, dengan kondektur Gus Yaqut dan sopirnya Kyai Aqil Siraj.

Baca Juga: Delapan Tersangka Kebakaran Kejaksaan Agung Terancam Lima Tahun Penjara

Gus Nur juga menggambarkan bahwa penumpangnya adalah orang yang beraliran liberal, sekuler dan PKI.

"Bisa jadi kernetnya Abu Janda, bisa jadi kondekturnya Gus Yaqut, dan sopirnya Kiai Aqil Siraj. Mungkin begitu. Nah, penumpangnya liberal, sekuler, PKI, macam-macam," ujar Gus Nur.

Karena perbedaan situasi tersebut, akhirnya Gus Nur mengaku bahwa dirinya turun dari bus tersebut dalam artian keluar dari NU.

"Selama ini saya enggak ada setahu saya ngerokok, minum, campur. Nah pusing lah saya, turun lah," ungkapnya. ***

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x