5 Tren Digital Marketing 2020 yang Wajib Kamu Ketahui, dari Podcast hingga Instagram Filter

- 19 Agustus 2020, 19:22 WIB
Ilustrasi Podcast
Ilustrasi Podcast /PIXABAY.COM/

Augmented Reality
AR-Masks
AR-Masks atau lebih dikenal filter di Instagram terbukti dapat meningkatkan reach dan juga impresi pengguna. Pengguna filter cenderung akan mengunjungi akun brand untuk mencari filter lainnya dan menyimpan yang mereka sukai. Filter yang berisi prediksi, pertanyaan umum, dan hal lucu sedang digandrungi oleh masyarakat Indonesia.

Games
Ini juga salah satu bentuk filter yang mengintegrasikan wajah pengguna dengan games atau aktivitas. Misalnya, seorang pengguna seolah dapat menangkap chiki yang jatuh dengan mulut, mengedipkan mata untuk menjalankan karakter, atau membentuk sesuatu dengan menggerakkan wajah. Setiap pengguna rata-rata akan menjadi brand ambassador dari filter itu sendiri.

Online Fitting
Semakin banyak brand kini mengintegrasikan AR dengan aplikasi untuk meningkatkan penjualan. Fitur ini membantu pengguna untuk tidak hanya melihat produk, tapi juga menentukan mana yang paling cocok untuk mereka. Strategi ini sudah digunakan oleh brand kosmetik, furniture, baju, dan sepatu.

Baca Juga: Doa Akhir dan Awal Tahun Hijriah, Begini Lafadznya


Influencer
Pada tahun 2019, banyak platform yang berkembang seperti TikTok dan Likee. Platform ini membuat perkembangan micro-influencer semakin pesat dan meningkatkan loyalitas komunitas. Konten di TikTok cenderung lebih singkat dengan kualitas pixel video minimum yang menghadirkan kreativitas dalam bentuk tarian atau fakta unik.

Video
Video adalah format yang sederhana dan mudah dipahami untuk semua kelompok umur. Bukan rahasia umum konten ini mendapatkan popularitas tinggi di antara masyarakat Indonesia.

 

Naturalness dan UGC

Pada tahun 2018, tren body positivity dan bare face makeup mulai muncul. Pengguna di media sosial telah menjadi kritis terhadap Photoshop dan hiasan realitas. Gambar yang sempurna tidak lagi menarik perhatian audiens. Oleh karena itu video POV alami dengan kamera goyang sangat populer. Orang-orang suka menjadi bagian dari apa yang terjadi dan mengintip kehidupan orang lain melalui layar. Brand mulai bekerja semakin banyak dengan UGC. Konten tersebut mendapatkan 28% lebih banyak keterlibatan daripada konten lainnya. Misalnya, Apple dan GoPro hanya memposting konten yang dibuat pengguna di akun Instagram resmi mereka.

Baca Juga: Sedang Berlangsung Sinetron Bawang Putih Berkulit Merah di ANTV Rabu 19 Agustus 2020TV


#HashtagChallenge
Pada tahun 2019 TikTok dan Likee menjadi sangat populer dan brand bereksperimen dengan format iklan baru – seperti hashtag challenge. Mekanismenya cukup sederhana: pengguna merekam video (seringkali dengan lagu yang khusus dibuat untuk ini), meletakkan tagar dan menyelesaikan tugas kreatif (menari, menyinkronkan bibir atau berinteraksi dengan produk merek). Sebagai imbalannya pengguna menerima jangkauan tambahan dan kesempatan untuk memenangkan hadiah. UGC adalah aspek yang sangat penting dari format ini. Untuk setiap tantangan, puluhan ribu pengguna membuat konten mereka sendiri. Keterlibatan dalam interaksi dengan brand secara positif memengaruhi citra dan loyalitas brand.***

Halaman:

Editor: Hendra Karunia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah