Inilah Burung Terkecil di Dunia, Hanya Sedikit Lebih Besar dari Lebah

BAGIKAN BERITA - Mungkin, banyak dari kita yang meyakini bahwa kita sudah mengetahui ukuran-ukuran burung, dari burung unta yang lebih tinggi dari manusia, hingga burung pipit yang seukuran kepalan tangan anak kecil. Tapi mungkin tak banyak dari kita yang menyadari, bahwa ada burung yang ukurannya begitu kecil, bahkan hanya sedikit lebih besar dari lebah.

Burung kolibri lebah, zunzuncito atau burung kolibri Helena merupakan salah satu spesies burung kolibri yang merupakan burung terkecil di dunia.

Tempat hidupnya cukup jauh dari Indonesia, tepatnya di sebuah negara di kawasan Karibia, yakni Kuba. Namanya burung Kolibri Lebah atau Bee Hummingbird (Mellisuga helenae).  

Panjangnya hanya sekitar 5 cm, dengan berat sekitar 2 gram dan karena sering ditemukan melayang diam di bunga-bungaan, jika tidak diperhatikan dengan seksama, burung ini akan disangka lebah, karena begitu kecilnya.

Baca Juga: Link Live Streaming Ikatan Cinta Malam Ini, Aldebaran Memohon dan Peluk Erat Andin agar Tidak Pergi

Saat terbang, sayap kecil Bee Hummingbird mampu mengepak 80 kali per detik. Dan selama musim kawin, mereka mampu mengepakkan sayap hingga 200 kali per detik!

Berikut fakta-fakta memukau dari burung termungil ini, 

1. Burung jantan tak pernah bisa mencapai ukuran lebih dari 61 mm (6.1 cm).

Mereka dikenal sebagai burung kolibri “lebah” karena memang ukurannya hampir tidak lebih besar dari lebah. 

Kolibri lebah betina tumbuh hingga 61 milimeter dari paruh ke ekor, yang jantan hanya mencapai 55 milimeter. Sang betina memiliki berat sekitar 2,6 gram, sang jantan hanya 1,95 gram.

Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Tentang Sesar Lembang yang Dikatakan BMKG Berpotensi Gempa

2. Detak jantungnya sangat cepat

Detak jantung burung ini bisa mencapai 1.260 detak per menit.

Sebagai perbandingan, detak jantung burung gereja rumah sekitar 460 detak per menit, detak jantung ayam sekitar 245 detak per menit. 

Kebanyakan manusia memiliki detak jantung istirahat 60-100 kali per menit. Satu-satunya hewan yang diperkirakan memiliki detak jantung lebih cepat adalah tikus Etruria, yang bisa mencapai 1.511 detak per menit.

Detak jantung burung kolibri paralel dengan kecepatan pernapasan yang sangat tinggi, mengambil sekitar 250 napas per menit saat istirahat.

Baca Juga: Mengerikan, Beli Air Botol Ini Sangat Bahaya untuk Kesehatan, Bahkan Bisa Menyebabkan Kematian, Ini Alasannya

3. Warna bulu akan berubah saat musim kawin

Musim kawin yang berlangsung dari bulan Maret hingga Juni, dan selama waktu ini kepala, dagu, dan tenggorokan burung kolibri lebah jantan menjadi warna merah cerah sebagai cara untuk dipamerkan kepada sang betina yang umumnya warna bulunya kurang cerah. 

Kolibri lebah umumnya hidup menyendiri, meskipun pada musim kawin burung kolibri jantan membentuk kelompok kecil bernyanyi yang akan dikunjungi burung kolibri betina untuk memilih pasangan.

Selain memamerkan suara dan warna cerah mereka, para jantan memiliki cara lain untuk menunjukkan kepiawaian mereka kepada betina yang mengamati.

Mereka masing-masing melakukan pertunjukan udara, termasuk diving di udara di mana mereka mengibarkan bulu ekor mereka.

Baca Juga: Resep Nasi Liwet Ikan Teri Gurih Nan Lezat

4. Telurnya sebesar biji kopi

Burung kolibri lebah betina bertelur satu atau dua telur kecil seukuran biji kopi di dalam sarang yang dibuatnya sendiri, biasanya dari serpihan sarang laba-laba, kulit pohon, lumut, dan serat tanaman. 

Sarangnya lebih kecil dari bola golf, dan di sana dia mengerami telur-telur mereka selama 15-18 hari. 

Mereka menjadi dewasa sekitar 18-38 hari setelah menetas, dan mencapai kematangan reproduksi pada usia 1 tahun. Jika beruntung, mereka dapat hidup hingga 7 tahun di alam liar.

Baca Juga: Gara-Gara Unggah Foto di Lokasi yang Sama dengan Sasha Azalia, Rizky Febian Disangka Liburan Bareng: Jadian?

5. Perannya penting dalam menyebarkan tanaman

Burung kolibri lebah mengunjungi sebanyak 1500 bunga dalam sehari. Mereka memakan nektar (dan terkadang serangga dan laba-laba), dalam proses mengambil dan memindahkan serbuk sari ke paruh dan kepalanya. 

Alih-alih mendarat di bunga, mereka memakannya sambil melayang di udara, dan perlu mengisi bahan bakar setiap beberapa menit untuk mengepakkan sayap mereka secara konstan. 

Hingga 15% dari waktu mereka dihabiskan untuk makan.

Baca Juga: Mengenang Masa Lalu, Pedangdut Inul Daratista Curhat Pengalaman Hidupnya di Instagram: Menyedihkan!

6. Punya banyak predator

Sebagai burung terkecil di dunia, mereka sangat rentan karena ukurannya yang berarti bahwa mereka juga diserang oleh spesies yang menganggap mereka seperti serangga. 

Dengan demikian, mereka tidak hanya harus berhati-hati terhadap burung yang lebih besar dan luwak, tetapi juga lebah, tawon, katak, ikan, dan bahkan laba-laba. 

Seperti halnya banyak makhluk di seluruh dunia, aktivitas manusia sejauh ini memiliki dampak terbesar pada jumlah mereka. 

Mereka belum dianggap sebagai spesies yang terancam punah, tetapi diklasifikasikan sebagai “hampir terancam punah/near threatened”.

Baca Juga: Wah! Poni Kuda Rafatar Jadi Hair Style 2021, Makin Cantik Dan Gemesin

7. Tidak ditemukan di luar Kuba

Kolibri lebah berasal dari Kuba, dan endemik di semua bagian pulau utama serta banyak pulau kecil dan pulau-pulau yang membentuk kepulauan Kuba. 

Burung ini paling sering ditemukan di Rawa Zapata dan di Kuba timur, termasuk di situs Warisan Dunia UNESCO Taman Nasional Alejandro de Humboldt. 

Daerah ini dianggap sebagai salah satu cagar alam terpenting di Karibia.***