2 Miliar Muslim Dunia Tersinggung Karikatur Charlie Hebdo, Indonesia Dan AS Kecam Presiden Prancis

30 Oktober 2020, 15:54 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron*/ /instagram/@emmanuelmacron/

BAGIKAN BERITA - Sebanyak 2 Miliar muslim diseluruh dunia tersinggung dan merasa terusik pasca penerbitan karikatur Nabi Muhammad SAW oleh majalah Charlie Hebdo.

Pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron yang menganggap tindakan tersebut adalah bagian dari kebebasan berpendapat mengundang reaksi dunia.

Bahkan Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Luar Negeri (Kemlu) RI secara resmi mengeluarkan kecaman terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Jumat 30 Oktober 2020.

Baca Juga: Imbas Charlie Hebdo Bikin Karikatur Nabi Muhammad, Tiga Warga Prancis Tewas Dibunuh

Kecaman tersebut diumumkan Usai melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo, Kamis 29 Oktober 2020.

Seperti diketahui Menlu AS Pompeo kemarin menemui Menlu RI Retno Marsudi di Gedung Pancasila, Jakarta. Usai pertemuan kedua menteri, Pompeo langsung menemui Presiden Jokowi di Istana Bogor.

Setelah pertemuan tersebut, Pemerintah Indonesia mengeluarkan pernyataan resmi terkait pernyataan Presiden Prancis, hari ini.

Baca Juga: Karikatur Charlie Hebdo Dikecam PBB, Presiden Prancis Bilang Itu Bagian Kebebasan Berpendapat

"Indonesia mengecam pernyataan Presiden Prancis yang tidak menghormati Islam dan komunitas Muslim di seluruh dunia. Pernyataan itu menyinggung lebih dari 2 miliar Muslim di seluruh dunia dan memicu perpecahan berbagai agama di dunia," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jumat 30 Oktober 2020.

Kemlu juga menegaskan bahwa kebebasan berekspresi seharusnya tak menodai kehormatan, kesucian, dan simbol agama. Artikel ini telah tayang sebelumnya di Galamedianews.com dengan judul Usai Bertemu Pompeo, Indonesia Resmi Kecam Presiden Prancis: Lebih dari 2 Miliar Muslim Terusik

"Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar dan demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia mendesak masyarakat global untuk mengedepankan persatuan dan toleransi beragama, terutama di tengah pandemi yang sedang berlangsung," tulis Kemlu melalui situs resminya.

Baca Juga: Innalillahi, Seorang Ustadz Ditusuk saat Sedang Ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh

Presiden Prancis itu menjadi sorotan setelah menyatakan bahwa ia tak melarang Charlie Hebdo menerbitkan kartun Nabi Muhammad.

Ia juga mengatakan Islam adalah "agama yang sedang mengalami krisis di seluruh dunia."

Macron melontarkan pernyataan ini sebagai respons atas pemenggalan guru yang membahas karikatur Nabi di Charlie Hebdo, Samuel Paty (47), di Eragny, oleh pendatang dari Chechnya, Abdoullakh Abouyezidovitch (18).

Baca Juga: Profil dan Sejarah Majalah Charlie Hebdo yang Hina Umat Islam dengan Kartun Nabi Muhammad SAW

"Sekularisme adalah pengikat persatuan Prancis. Jangan biarkan kita masuk ke dalam perangkap yang disiapkan oleh kelompok ekstremis, yang bertujuan melakukan stigmatisasi terhadap seluruh Muslim," ujar Macron.

Menteri Agama RI, Fachrul Razi pun berekasi keras atas pernyataan Macron tersebut. Ia menilai perkataan Macron melukai perasaan umat karena menghina simbol agama Islam.

Menurutnya, kebebasan berpendapat tidak boleh melampaui batas sehingga mencederai kehormatan, kesucian, dan kesakralan nilai dan simbol agama apa pun.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini Jumat 30 Oktober di RCTI, Benarkah Al Akan Tinggalkan Andin ?

"Menghina simbol agama adalah tindakan kriminal. Pelakunya harus bertanggung jawab atas perbuatannya dan ditindak sesuai ketentuan hukum," kata Menag, Kamis 29 Oktober.

Ia pun sangat mendukung sikap Kementerian Luar Negeri RI yang memanggil Duta Besar Prancis serta menyampaikan kecaman terhadap pernyataan Macron yang dinilai menghina Islam.

Kendati demikian, Fachrul mengimbau umat Islam di Indonesia tidak terpancing melakukan tindakan anarkis dalam merespon pernyataan Macron.

Baca Juga: Turki Murka, Harga Diri Presiden Erdogan Diinjak-injak Majalah Charlie Hebdo dalam Karikatur Cabul

Ia mengingatkan ajaran Islam tidak membenarkan tindakan main hakim sendiri, terlebih dengan melakukan pembunuhan.

Menurutnya, Islam adalah agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.***(Dicky Aditya/Galamedianews.com)

Editor: Yusuf Ariyanto

Sumber: Galamedia News

Tags

Terkini

Terpopuler