Tak Ada Lagi Suara Musik Terdengar di Afghanistan setelah Taliban Berkuasa, Tentara Amerika Selesai Dievakuasi

- 1 September 2021, 15:11 WIB
Afghanistan kini dikuasai penuh oleh Taliban.
Afghanistan kini dikuasai penuh oleh Taliban. /Reuters/

Bagi petinggi Taliban, yang banyak dibesarkan di madrasah dan mengalami tahun-tahun yang sulit akibat peperangan, perubahan itu dianggap sudah melampaui batas.

"Budaya kami telah teracuni, kami melihat pengaruh Rusia dan Amerika di mana saja bahkan pada makanan yang kami santap, sesuatu yang harus disadari oleh masyarakat dan perlu diubah," kata seorang komandan Taliban.

"Ini mungkin perlu waktu tapi itu akan terjadi."

Di seluruh negeri, perubahan telah terlihat.

Meski petinggi Taliban berulang kali mengatakan pasukan mereka harus menghormati penduduk dan tidak sembarangan menghukum, banyak warga tidak percaya mereka mampu mengendalikan anggota-anggota yang ada di bawah.

Baca Juga: Resm! Saipul Jamil Bebas pada Kamis 22 September 2020, Inilah 2 Kasus yang Menyebabkan Dirinya Masuk Penjara

"Tak ada musik di seluruh Kota Jalalabad, orang ketakutan dan khawatir dipukul Taliban," kata Naseem, mantan pejabat di provinsi timur, Nangarhar.

Zarifullah Sahel, wartawan lokal di Provinsi Laghman dekat Kabul, mengatakan bahwa kepala komisi budaya lokal Taliban memberi tahu stasiun radio pemerintah dan enam stasiun radio swasta untuk menyesuaikan siaran mereka agar sejalan dengan hukum Syariat.

Sejak itu, program musik dan program berita, politik, dan budaya yang tidak berkaitan dengan masalah agama telah dihentikan.

Namun meskipun perintah formal belum dikeluarkan, pesannya sudah terbaca dengan jelas: era kebebasan telah berakhir dan lebih aman untuk tidak terlihat mencolok.

Halaman:

Editor: Ahmad Taofik

Sumber: Reuters ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x