Deni Yudiawan: Pentingnya Sajikan Data dan Informasi Akurat bagi Jurnalis saat Informasikan Peristiwa Bencana

- 29 Agustus 2023, 20:35 WIB
Pentingnya Sajikan Data dan Informasi Akurat bagi Jurnalis saat Informasikan Peristiwa Bencana di acara Journalist Camp PRMN x Eiger di Sari Ater Campervan Park Subang Jawa Barat
Pentingnya Sajikan Data dan Informasi Akurat bagi Jurnalis saat Informasikan Peristiwa Bencana di acara Journalist Camp PRMN x Eiger di Sari Ater Campervan Park Subang Jawa Barat /Hendra Karunia/Bagikan Berita

BAGIKAN BERITA-Setelah Pandemi Covid 19 yang sempat melanda Indonesia, gaya hidup masyarakat Indonesia banyak berubah.

Yaitu tentang bagaimana kecenderungan orang setelah pandemi ini mengubah semuanya. salah satunya adalah identitas diri jadi orang setelah pandemi itu mencari identitas diri berubah.

Hal tersebut diutarakan oleh praktisi media dan juga seorang dosen Denny Yudiawan, bahwa Keinginan seseorang sebelum pandemi dan setelah pandemi itu sangat berubah.

Baca Juga: Inilah Perlengkapan Peliputan yang Harus Diketahui Jurnalis saat Terjadi Bencana Alam Menurut Galih Donikara

"Sebagai contoh waktu kemarin pandemi dan mungkin tahun setelah pandemi wilayah Bali banyak dikunjungi orang Indonesia. yang menarik adalah dalam rangka mencari identitas diri itu pencarian tentang healing itu tinggi banget sampai 200 persen, " ujarnya dalam acara Journalist Camp PRMN x Eiger Adventure 2023 di Sari Ater Campervan Park Subang Jawa Barat Kamis 24 Juni 2023.

Lebih lanjut Deni mengatakan, dengan adanya gaya hidup yang berubah, dengan sendirinya thrifting naik, glamping naik, terus pokoknya sesuatu yang bisa hemat tapi dia mendapatkan value yang lebih,"katanya.

Deni juga menjelaskan dengan gaya hidup yang berubah, hal tersebut langsung memberi dampak pada lingkungan, salah satunya adalah kini banyak generasi muda yang kian peduli dengan lingkungan.

Baca Juga: 9 Tips Mendaki Gunung untuk Pemula Ala Pendaki Muda Khansa Syahla, Salah Satunya Izin Orang Tua

Banyak generasi muda yang mulai sadar tentang lingkungan terus diramaikan di media sosial dan lain-lain ya pemerintah juga pasti ke-press. Jadi kepedulian lingkungan dan value tentang apa yang bisa didapat dengan ekonomi yang lagi rada-rada susah.

"Sekarang mana ada satu grup seperti pegiat lingkungan Pandawara yang hanya terdiri dari 5 orang bisa ngajak ribuan orang untuk bersihin sungai dan pantai. Pemerintah aja nggak bakal bisa kayak gitu itu,"katanya.

Deni kemudian melanjutkan, Bagaimana cara melihat fungsi utama jurnalisme itu adalah memberikan gambaran kepada agar masyarakat bisa mengambil keputusannya sendiri.

Baca Juga: OYO Berikan Diskon 78 Persen dalam Rangka HUT 78 Kemerdekaan RI

Bagaimana masyarakat bisa memutuskan sesuatu kalau fakta atau datanya nggak ada tidak tersedia ya.

Menurut data dari Jabar Saber hoaks itu waktu awal-awal mereka ada sebelum pandemi itu hoax paling tinggi adalah tentang bencana alam.

Bencana alam jadi tingkat literasi masyarakat yang rendah dikasih informasi yang banyak tentang bencana alam di Cianjur yang terjadi belum lama ini.

Baca Juga: Tempat Wisata Bandung Terbaru 2023: Rainbow Slide Kini Hadir di Papa Dino, Lengkap dengan Harga Tiket Masuk

"kayak gitu kan harus dicari informasi yang valid yang harus dicari verifikasi. Ketahanan jurnalisme itu ada di verifikasi tidak tidak ada yang lain, " katanya.

Menurut Deni saat ada kejadian bencana, jurnalis harus benar-benar menyajikan data yang akurat.

"Jangan sampai karena mengejar traffic agar informasi cepat sampai ke pembaca namun data dan informasi belum di cek kebenarannya, cek dan ricek data merupakan hal yang penting," pungkasnya.***

Editor: Hendra Karunia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah