BAGIKAN BERITA-Inilah kasus terbaru pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti dan Amalia Mustika Ratu atau Amel.
Hingga hari ke 56 pihak kepolisian masih belum menetapkan siapa pembunuh ibu dan anak di Subang yakni Tuti dan Amalia Mustika Ratu ( Amel).
Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang membuat banyak orang bikin penasaran kenapa hingga kini belum terungkap.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Ini Keterangan dari Penggali Kubur Saat di Otopsi
Sampai seorang indigo yakni Mba Rara diminta penerawangannya terkait dengan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Namun menurut seorang Indigo yakni Mbak Rara, dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tersebut, baik Tuti Suhartini maupun Amel, tahu dan mengenal orang yang datang ke rumahnya saat itu, orang yang memukul mereka hingga tewas.
Mbak Rara mengatakan ada 2 kunci yang menurutnya harus diselidiki oleh pihak kepolisian untuk mengungkap pembunuh ibu dan anak di Subang yakni penculikan dan pintu rumah yang tidak diselot.
Pengakuan Mbak Rara itu dikemukakan melalui channel Youtube Heri Susanto yag ditayangkan pada Jumat 8 Oktober.
Dalam tayangan tersebut, tampak Mbak Rara didampingi Heri Susanto dan Kepala Desa Jalancagak, Indra Zainal Alim, memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan.
Menurut Mbak Rara sang Indigo, kematian Tuti dan Amel dinilai ganjil karena kematiannya terjadi di rumahnya sendiri.
Apalagi, Mbak Rara mengakui bahwa dia sempat tinggal sebentar di kawasan Jalan Cagak dan menilai wilayahnya aman.
Saat Indra Zainal menceritakan tentang kedekatannya dengan almarhum Tuti Suhartini yang juga kerebatnya, Mbak Rara mengatakan arwah almarhum ada di situ.
“Ketika nama beliau dibicarakan, beliau ada, ketika namanya disebut beliau ada di sini,” tutur Mbak Rara.
Mbak Rara memaparkan bahwa arwah Tuti dan Amel yang menjadi korban pembunuh ibu dan anak di Subang, saat ini masih penasaran dan gentayangan di wilayah Jalan Cagak.
Bahkan, menurutnya, arwah korban bisa menjangkau mimpi siapa saja. “Jadi lebih baik jujur apa adanya, berani ngomong salah, ungkapkan kebenaran,” tutur Mbak Rara.
Kemudian Mbak Rara menceritakan kembali tentang kejadian pembunuh ibu dan anak di Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021.
Baca Juga: Polisi Pastikan Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Tertangkap, Otopsi Kedua Telah Selesai Dilakukan
Dia mengaku menerawang hanya berdasarkan video yang dia tonton dari chanell Youtube Heri Susanto serta hanya dibekali foto korban, dengan alasan tidak sempat untuk datang ke Jalan Cagak.
“Saya ketika nonton video sudah terchanneling dengan arwah, saya hanya dibekali kronolgis dan nama-nama dari foto dan video. Petunjuknya adalah korban Tuti dan Amel sudah mengenal siapa yang memukul, sudah mengenal siapa yang masuk ke rumah,” tuturnya.
Menurutnya, ada 2 kunci dalam pengungkapan pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang yang mengegerkan tersebut, yakni motif penculikan dan kondisi pintu rumah yang tidak diselot.
“Maaf ,Saya tidak sependapat. Awalnya bukan pembunuhan. Ada 2 kunci yakni penculikan dan pintu rumah tidak dislot. Tolong kepolisian segera selidiki 2 kunci ini,” papar Mbak Rara.
Kedekatan hubungan Indra dengan almarhum Tuti
Ketika wartawan meminta Kepala Desa Jalancagak Indra Zainal Alim menceritakan kedekatan hubungannya dengan almarhum Tuti Suhartini, kepala desa itu sempat tak kuasa menahan sedih saat menyebut nama Tuti Suhartini.
Artikel Ini sebelumnya telah tayang di Desk Kabar dengan judul Mengungkap Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Arwah Tuti dan Amel Gentayangan, Selidiki 2 Kunci Ini
Waktu mengetahui kejadian tanggal 18 Agustus 2021, dirinya mengenal betul sebelum mobil Alphard dibuka polisi, bahwa tubuh yang ada di dalam mobil tersebut adalah Tuti, dia bisa menerimanya.
“Tetapi sekarang-sekarang ini kalau menyebut nama almarhum suka sedih mengingat kembali bagaimana kedekatan saya dengan almarhum,” tuturnya.
Indra menceritakan bagaimana dia dulu dekat dengan keluarga almahum Pak Urip orang tua Tuti.
“Saya waktu kecil kalau pulang sekolah lebih
banyak pulang ke rumah almarhum pak Urip. Di situ saya sering bertemu almarhum Tuti dan selalu memberinya makan. Sejak usia 4 tahun, saya sudah dekat dengan almarhum karena dia banyak mengurus saya,” tutur Indra.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi: Kami Fokus Mencari Petunjuk-petunjuk
Dalam kesempatan itu, Indra kembali memaparkan kronologi bagaimana dia mengetahui kejadian pembunuh ibu dan anak di Subang yang menggegerkan tersebut.
Indra mengaku bahwa dia baru diberitahu kejadian itu sekitar jam 7.30 WIB diberitahu Rt setempat dan begitu tiba di TKP sudah diberi garis polisi.
Tetapi sebelumnya warga yang memberitahu kepada Indra, saat mobil belum bisa dibuka menunggu pihak Kepolisian, dari jendela mobil Alphard terlihat ada kaki menjulur.
Baca Juga: Bingung Apa Bank Penyalur BSU Rp1 Juta Tahun 2021? Simak Disini
“Waktu melihat kaki menjulur saya kenal betul itu kaki Mbak Tuti, yang pernah ngurus saya waktu kecil, dan saya tak tahu saat itu Amel juga ada di dalam mobil,” paparnya.
Indra juga memberitahu kepada pihak keluarga saat mereka tiba di TKP dengan mengatakan bahwa Tuti sudah meninggal dan mengatakan bahwa Amel belum ketahuan.
Baru setelah pihak kepolisian membuka bagasi mobil Alphard sekitar pukul 10, Indra tahu ternyata di dalam bagasi selain ada jasad Tuti, ada juga Amel yang ditumpuk.*** ( Dendi Sundayana/ Desk Jabar)