Beberapa ritual ibadah yang bisa dilakukan saat melakukan i'tikaf di antaranya, sholat, baik yang wajib maupun yang sunnah, berjamaah maupun munfarid. Beberapa sholat yang bisa dilakukan selain sholat wajib lima waktu, misalnya sholat Tarawih, Witir, sholat Fajar, sholat Rawatib, dan yang lainnya.
Baca Juga: 5 Tips Praktis Menjaga Keimanan Kita Agar Tetap Stabil Saat Ditimpa Musibah
Selain sholat, ketika i'tikaf kita juga bisa melakukan dzikir. Semua bentuk dzikir sangat dianjurkan untuk dibaca pada saat i'tikaf. Akan tetapi, lebih diutamakan dzikir yang lafaznya dari Al-Qur'an.
“Aku pernah melakukan i’tikaf pada sepuluh hari Ramadhan yang pertama. Aku berkeinginan mencari malam lailatul qadar pada malam tersebut.Kemudian aku beri’tikaf di pertengahan bulan, aku datang dan ada yang mengatakan padaku bahwa lailatul qadar itu di sepuluh hari yang terakhir. Siapa saja yang ingin beri’tikaf di antara kalian, maka beri’tikaflah.” Lalu di antara para sahabat ada yang beri’tikaf bersama beliau. (HR. Bukhari dan Muslim).
Setelah itu, ibadah yang juga dianjurkan saat i'tikaf adalah membaca Al-Qur'an. Bagi yang belum bisa atau belum lancar membaca Al-Qur'an, saat i'tikaf malah sangat dianjurkan untuk belajar Al-Qur'an. Selain membaca, tentu saja kita juga perlu memahami isinya.
Baca Juga: 2 Kegiatan di Masjid yang Tidak Diperbolehkan Rasulullah SAW dan Perlu Diketahui Umat Muslim
Al-Qur'an adalah pedoman hidup yang secara khusus diberikan Allah. Lalu, bagaimana kita bisa menapaki hidup dengan baik jika pedomannya tidak kita maknai secara mendalam? Tentu saja, belajar atau memahami kandungan Al-Qur'an membutuhkan guru atau pembimbing yang ahli di bidang tersebut. Maka, mengikuti kajian-kajian Al-Qur'an pada saat i'tikaf lebih bagus lagi.
Kemudian, hal yang bisa dilakukan saat i'tikaf selanjutnya adalah berdoa kepada Allah SWT Allah saja yang bisa mengabulkan segala doa untuk kebaikan dunia dan akhirat kita. Dan, meminta adalah salah satu sarana mendekatkan diri kita dengan Allah.
Meminta kepada Allah SWT adalah bentuk ibadah. Maka, meminta sebanyak-banyaknya berarti mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya. Allah SWT senang diminta, bahkan orang yang tidak meminta kepada Allah adalah orang yang sombong.