Network
“Tetapi sekarang-sekarang ini kalau menyebut nama almarhum suka sedih mengingat kembali bagaimana kedekatan saya dengan almarhum,” tuturnya.
Indra menceritakan bagaimana dia dulu dekat dengan keluarga almahum Pak Urip orang tua Tuti.
“Saya waktu kecil kalau pulang sekolah lebih
banyak pulang ke rumah almarhum pak Urip. Di situ saya sering bertemu almarhum Tuti dan selalu memberinya makan. Sejak usia 4 tahun, saya sudah dekat dengan almarhum karena dia banyak mengurus saya,” tutur Indra.
Baca Juga: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Polisi: Kami Fokus Mencari Petunjuk-petunjuk
Dalam kesempatan itu, Indra kembali memaparkan kronologi bagaimana dia mengetahui kejadian pembunuh ibu dan anak di Subang yang menggegerkan tersebut.
Indra mengaku bahwa dia baru diberitahu kejadian itu sekitar jam 7.30 WIB diberitahu Rt setempat dan begitu tiba di TKP sudah diberi garis polisi.
Tetapi sebelumnya warga yang memberitahu kepada Indra, saat mobil belum bisa dibuka menunggu pihak Kepolisian, dari jendela mobil Alphard terlihat ada kaki menjulur.
Baca Juga: Bingung Apa Bank Penyalur BSU Rp1 Juta Tahun 2021? Simak Disini
“Waktu melihat kaki menjulur saya kenal betul itu kaki Mbak Tuti, yang pernah ngurus saya waktu kecil, dan saya tak tahu saat itu Amel juga ada di dalam mobil,” paparnya.
Indra juga memberitahu kepada pihak keluarga saat mereka tiba di TKP dengan mengatakan bahwa Tuti sudah meninggal dan mengatakan bahwa Amel belum ketahuan.
